Berita PPATK Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendukung langkah pemblokiran rekening bank pasif atau dormant.

Sejumlah netizen mengeluhkan rekening bank yang diblokir karena diduga terkait judi online alias judol. Berikut respons PPATK.

PPATK memblokir sementara 28.000 rekening tahun 2024 dalam usaha pencegahan tindak pidana seperti judi online, penipuan, dan pencucian uang.

Laporan PPATK mengungkapkan 70,7% pemain judi online di Indonesia tahun 2024 adalah dari kalangan berpenghasilan rendah dengan total deposit mencapai Rp 51,3 triliun, naik 59% dari tahun sebelumnya.

PPATK mengumumkan penurunan pertumbuhan judi online menjadi 10% pada 2025, berkat pembentukan Desk Pemberantasan Perjudian Daring,

PPATK memperkirakan nilai transaksi judi online (judol) mencapai Rp1.200 triliun pada 2025.

Bareskrim Polri memblokir 865 rekening yang diduga digunakan dalam kejahatan judi online, dengan total nilai Rp 194,7 miliar.

PPATK menghentikan transaksi terkait dua kasus jaringan perjudian online terhadap 5.011 rekening senilai Rp 633 miliar. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan penemuan rekening itu sejak Februari.

PPATK memblokir rekening Ivan Sugianto karena diduga terkait TPPU.

PPATK mengungkapkan potensi pejabat di lingkup Komdigi, yang sebelumnya bernama Kominfo, dalam kasus judi online.

Transaksi judi online diperkirakan hampir Rp 1.000 triliun di Indonesia.

OJK telah meminta bank memblokir lebih dari 6.000 rekening terkait dengan penampungan dana judi online yang tersebar di beberapa bank.

Aktivitas judi online tidak hanya menjerat masyarakat umum, melainkan juga pegawai di sejumlah lembaga negara.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, ada empat ribu orang anggota TNI terpapar judi online. Berapa anggota DPR, KPK, kementerian dan lembaga yang terlibat?

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Adang Daradjatun mengatakan sudah ada nama dua anggota dewan yang dilaporkan terkait judi online. Bagaimana proses selanjutnya?