Berita eFishery Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Gibran Huzaifah, CEO eFishery yang kini jabatannya ditangguhkan, bercerita awal mula dirinya memutuskan untuk memoles angka laporan keuangan yakni setelah berdiskusi dengan pendiri startup lain.

Gibran Huzaifah bercerita mengenai perjalanan mendirikan eFishery dan sulitnya mencari pendanaan, hingga akhirnya memoles angka laporan keuangan.

Sejumlah kasus menerpa startup Indonesia. Kondisi ini diduga menyebabkan investasi industri teknologi rintisan di tanah air menurun.

Eks pegawai eFishery menyampaikan perusahaan selama ini berfokus pada layanan pembiayaan untuk nelayan dan pembudidaya ikan, ketimbang mengembangkan teknologi perikanan.

Operasional bisnis eFishery disebut berjalan tradisional, menurut laporan FTI Consulting yang beredar. Mantan karyawan mengungkapkan fakta di balik teknologi unicorn perikanan ini.

Indonesia memiliki 14 unicorn dan decacorn seperti eFishery, J&T, Gojek, Tokopedia hingga Bukalapak. Bagaimana nasibnya kini?

Beberapa startup di Indonesia menghadapi gugatan hukum dan laporan ke kepolisian akibat dugaan fraud, gagal bayar, serta permasalahan operasional. Dua di antaranya Investree dan eFishery.

Startup perikanan Aruna melakukan PHK karyawan. Perusahaan menghadapi tantangan besar yang berdampak terhadap persepsi investor dan ketatnya akses untuk mendapatkan investasi.

Teknologi yang ditawarkan eFishery disebut tidak secanggih klaim perusahaan. Operasional unicorn ini disebut tradisional.

Gaji dan bonus yang diperoleh pendiri eFishery disebut melebihi nilai yang seharusnya, karena dugaan laporan keuangan yang di-markup.

Utang macet nelayan dan pembudidaya di ekosistem eFishery diperkirakan US$ 51,5 juta. Perusahaan yang menanggung kredit macet ini.

Mantan CEO Gibran Huzaifah dan CFO Chrisna Aditya kemungkinan akan menghadapi laporan polisi di Singapura terkait dugaan manipulasi laporan keuangan.

Investor eFishery diperkirakan merugi hingga 91,7% jika merujuk pada opsi yang direkomendasikan oleh manajemen saat ini di bawah FTI Consulting. Siapa saja mereka?

eFishery disebut merugi US$ 50 juta sepanjang tahun lalu. Startup ini dinilai tidak layak secara komersial dan sebagian besar bisnisnya harus ditutup.

SoftBank hingga Temasek menghadapi kerugian besar dari investasinya di startup perikanan eFishery. Para investor diprediksi merugi hingga 90 persen akibat kejatuhan perusahaan ini.