Berita PDB Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 melambat dibandingkan kuartal I 2024 yang tumbuh 5,11%.

TMII menetapkan target kunjungan 120 ribu pengunjung selama Lebaran 2025, meningkat 25-30% dari tahun sebelumnya, serta menyediakan masuk gratis dan diskon kendaraan saat solat idulfitri.

Pemerintah Indonesia menargetkan investasi senilai Rp 522,48 triliun melalui hilirisasi batu bara, diharapkan meningkatkan PDB, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan impor LPG.

Rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS hari ini, dipengaruhi oleh kebijakan tarif Presiden AS dan pertumbuhan ekonomi global.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk kelas menengah turun dari 57,3 juta orang (2019) menjadi 47,9 juta orang (2024).

Survei KIC mencatat, kelas menengah menunjukkan perilaku keuangan yang positif. Mereka memilih bertahan hidup dari tabungan dan menjalani pekerjaan sampingan.

Mengutip data IMF, Cina menjadi negara dengan produk domestik bruto (PDB) berbasis purchasing power parity (PPP) tertinggi pada tahun 2024, yaitu US$ 37,07 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan penambahan dan pengelolaan utang secara berhati-hati di tahun 2025, berupaya menjaga keseimbangan keuangan negara.

Utang Indonesia saat ini mencapai Rp 8.680 triliun di bawah kepemimpinan Prabowo, dengan Debt Service Ratio (DSR) yang diperkirakan mencapai 45%, menandakan kondisi fiskal yang berisiko tinggi.

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan bahwa sistem Coretax dapat meningkatkan penerimaan negara dengan potensi penambahan pendapatan hingga Rp 1.500 triliun dalam lima tahun.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk digitalisasi pemerintahan guna memaksimalkan penerimaan pajak di Indonesia.

Pada tahun 2024, ekonomi Vietnam tumbuh sebesar 7,09%, mencapai US$ 476,3 miliar, didorong oleh ekspor kuat dan investasi asing yang besar, serta mengungguli pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Keanggotaan BRICS menawarkan peluang sekaligus risiko geopolitik yang signifikan, mengingat hubunganantas negara di blok dan kebutuhan menjaga keseimbangan diplomasi dengan Barat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan fluktuasi penerimaan negara pada 2024, yang tidak mencapai target tapi menunjukkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya, dan adanya defisit APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Airlangga Hartarto mengungkap keberhasilan Indonesia dalam memperkuat ekonomi dan menekan tingkat kemiskinan.