Berita Astra International Terbaru - Berita Terkini Hari ini

Sektor keuangan merupakan penyumbang laba terbesar ketiga Astra International.

Hingga tiga tahun ke depan, perseroan berencana memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga ke 20 negara.

Otoritas Jasa Keuangan menegaskan tidak ada investor lokal yang berminat mengakuisis Bank Permata.

Astra Group menggelar pameran kendaraan "Astra Auto Fest" untuk mendongkrak penjualan di tengah pasar yang tengah lesu.

Grup Astra menggelar pameran otomotif untuk mendongkrak penjualan kendaraan tahun ini.

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan investor dari dalam dan luar negeri tidak hanya mengincar saham Stanchart, tetapi juga saham Astra di Bank Permata.

Laba bersih dari divisi otomotif Astra anjlok 13,6%. Sederet divisi bisnis lainnya juga mencatatkan penurunan laba bersih.

Penyelenggaraan proses pemilu pada pertengahan tahun ini membuat masyarakat menunda pembelian kendaraan.

Penghargaan diberikan karena dinilai unggul dari segi kinerja keuangan, tim manajemen, investor relation serta inisiatif CSR.

Pelonggaran uang muka dinilai akan mendorong permintaan KPR, tetapi sulit menggenjot Kredit Kendaraan Bermotor di tengah penjualan mobil yang lesu.

Turunnya NPL lantaran banyak debitur yang melunasi tunggakkannya. Tercatat penyelesaian tunggakkan tersebut mencapai Rp 5 triliun di semester I 2019.

Astra Internasional tidak berencana mengakuisisi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar atau unicorn.

PT Astra Internasional Tbk (ASII) masih berminat untuk mengakuisisi tambang emas melalui anak usahanya, PT United Tractors Tbk (UNTR).

Meski penjualan mobil nasional turun, Astra masih mempertahankan market share penjualan mobil sebesar 53%.

Upaya Astra memperbaiki kinerja Bank Permata sudah terlihat dengan rasio kredit bermasalah atau NPL yang membaik di semester I 2019.