Dampak Pemilu & Daya Beli, Penjualan Mobil Hingga September Anjlok 12%
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan penjualan mobil nasional hingga September 2019, sebanyak 753.594 unit. Angka ini turun 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 856.559 unit kendaraan.
Penurunan serupa juga terjadi di segmen low cost green car (LCGC). Hingga September 2019, penjualan mobil nasional mencapai 156.642 unit, turun 7,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 168.756 unit.
Adapun berdasarkan merek kendaraan, penjualan otomotif terbesar masih dikuasai Toyota dengan torehan 245.515 unit diikuti Daihatsu di urutan kedua dengan penjualan 132.988 unit.
Sedangkan Mitsubishi menempati posisi ketiga dengan penjualan sebesar 122.481 unit hingga kuartal III 2019. Namun, penjualan ketiganya juga merosot masing-masing sebesar 6,2%, 10,2% dan 19,7%.
(Baca: Harga Komoditas Turun Diduga jadi Penyebab Penjualan Kendaraan Lesu)
Ketua Umum Gaikindo, Jongki Sugiarto menyatakan, penurunan penjualan kendaraan hingga kuartal III 2019 dikarenakan Pemilihan Umum (Pemilu) dan penurunan daya beli. Menurutnya, penyelenggaraan proses pemilu pada pertengahan tahun ini membuat masyarakat menunda pembelian kendaraan.
Di sisi lain, harga komoditas yang belum menunjukkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang melandai turut disinyalir menjadi penyebab turunnya penjualan."Dengan kondisi seperti itu, maka wajar penjualan turun," kata Jongki kepada katadata.id, Kamis (17/10).
Dia juga menyebut, target penjualan mobil tahun ini telah dikoreksi ke angka 1 juta unit dari sebelumnya 1,1 juta unit. Adapun pada tahun lalu, penjualan otomotif nasional berhasil menembus 1,51 juta unit kendaraan.
Pangsa Pasar Astra
Sejalan dengan turunnya penjualan otomotif nasional, penjualan kendaraan grup Astra juga tertekan. Tercatat, pada Januari- September 2019, Grup Astra hanya mampu menjual kendaraan sekitar 396.138 unit, turun 6,6% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 424.406 unit.
Demikian juga halnya untuk segmen kendaraan lcgc yang tercatat sekitar 111.361 unit. Realisasi penjualan ini turun 12,5% dibanding periode yang sama 2018 sebesar 127.336 unit.
Kendati penjualan turun, pangsa pasar Grup Astra secara nasional naik 2% menjadi 52% dibadingkan Januari-September 2018 yang berada di sekitar 50%. Sedangkan untuk kendaraan lcgc pasarnya naik 1% menjadi 71% pada sembilan bulan pertama tahun ini.
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 6% pada semester I-2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pada pertengahan pertama tahun ini, Astra mengantongi laba bersih senilai Rp 9,8 triliun dibanding Rp 10,38 triliun secara tahunan.
(Baca: Pasar Domestik Lesu, Target Penjualan Mobil Dipangkas Jadi 1 Juta)
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis Selasa (30/7), pendapatan bersih perusahaan tumbuh 3% yoy menjadi Rp 116,1 triliun. Namun, beban pokok pendapatan, beban penjualan, biaya keuangan, dana beberapa pos lain juga mengalami kenaikan.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, kinerja Astra pada semester lalu dipengaruhi oleh lesunya konsumsi domestik dan tren penurunan harga-harga komoditas.
"Prospek hingga akhir tahun ini masih menantang karena kondisi-kondisi tersebut dapat berlanjut," kata Prijono melalui siaran resmi.