Potret Hulu Migas Indonesia: Titik Nadir Investasi?

Penulis: Aria W. Yudhistira - Tim Publikasi Katadata
21/7/2017, 15.05 WIB
Butuh Dana Besar untuk Menjaga Produksi (Katadata)

Kementerian ESDM berencana menyerahkan pengelolaan delapan blok minyak dan gas bumi (migas) yang masa kontraknya berakhir pada 2017-2018 kepada Pertamina. Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah mendukung perusahaan migas nasional.

Namun di sisi lain, penyerahan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu keuangan pertamina dan memutus kontinuitas produksi. Biaya operasional kedelapan blok migas tersebut mencapai US$ 412 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun per tahun.

Selain delapan blok migas tersebut, masih ada 17 blok lainnya yang kontraknya akan berakhir sampai 2021. Jika blok-blok ini tidak segera diperpanjang atau ditentukan pengeloanya yang baru, dikhawatirkan produksi migas akan turun.