Berita KFC Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Pengelola restoran KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya, PT Gelael Pratama dan anak usaha milik Grup Salim PT Indoritel Makmur International Tbk.

Emiten pengelola restoran KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk berencana menambah modal melalui private placement dengan target dana sebesar Rp 80 miliar.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai, PHK seharusnya menjadi jalan terakhir yang dipilih perusahaan.

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) mencatat kerugian sampai Rp 557 miliar hingga September 2024.

Kementerian Kominfo memblokir VPN gratis, Pertamina Geothermal angkat komisaris baru dari Partai PSI, serta kerugian pengelola KFC Indonesia melonjak 8 kali lipat, merupakan berita Top News Katadata.

Kondisi tersebut terjadi karena pengelola KFC Indonesia mencatat penurunan penjualan dan kenaikan beban-beban.

Sejumlah perusahaan yang terkena dampak boikot konflik di Timur Tengah mengalami ada penurunan pendapatan.

Restoran cepat saji KFC menutup sementara 108 dari total 600 gerai di Malaysia akibat gerakan boikot.

Setelah beroperasi selama 30 tahun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup pabrik di Purwakarta pada 30 April 2024. Perusahaan memutuskan untuk menutup pabrik karena mengalami kerugian.

KFC Malaysia menutup sementara 108 gerai restorannya karena dampak dari gerakan boikot Israel. Di Indonesia, Starbucks merugi hingga Rp 22,2 miliar pada kuartal I 2024.

Warganet menyerukan boikot YouTuber Ria Ricis karena diduga bekerja sama dengan KFC Indonesia. Hal ini lantaran KFC di Israel secara terang-terangan mendukung serangan ke Gaza, Palestina.

Isu boikot akhirnya menjadi bola liar dan merugikan para pelaku usaha yang memegang merek-merek luar negeri.

Aksi boikot produk - produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel kian marak. Muncul kekhawatiran jika aksi tersebut terus berlanjut, maka akan berdampak bagi perekonomian nasional, termasuk p

Manajemen FAST mengungkapkan, aksi boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi atau mendukung Israel membuat perseroan mengalami penurunan penjualan dan transaksi bisnis.

Aksi boikot berdampak signifikan terhadap bisnis merek-merek waralaba Barat seperti McDonald's, KFC, dan Starbucks. McDonald's Mesir disebut penjualannya turun hingga 70%.