Saham KFC Indonesia (FAST) Melesat 34%, Efek Suntikan Modal Salim dan Gelael?

Agustiyanti
21 Mei 2025, 10:12
KFC, Fast Food Indonesia, FAST
@KFCINDONESIA
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melonjak 34% ke level 238 pada perdagangan pagi ini (21/5). Perusahaan yang mengelola jaringan restoran KFC di Indonesia ini rencananya akan mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya, PT Gelael Pratama dan anak usaha milik Grup Salim PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET).

Saham FAST dibuka stagnan dari posisi kemarin di level 178. Namun, sahamnya bergerak melesat sejak pukul 09.35 WIB dan sempat naik ke level tertingginya di posisi 238. Adapun hingga pukul 10.00 WIB, saham FAST naik 30% ke level 232. 

Berdasarkan data Stockbit, volume perdagangan mencapai 13,9 juta saham senilai Rp 2,9 miliar. Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp 928 miliar. 

Gelael dan Grup Salim Tambah Modal

PT Fast Food Indonesia Tbk akan menambah modal sebesar Rp 80 miliar kepada dua induk usahanya,  PT Gelael Pratama dan anak usaha milik Grup Salim PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET). Penambahan modal akan dilakukan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) FAST, penambahan modal ini akan dieksekusi paling lambat 20 Juni 2025. Kedua pemegang saham dianggap memiliki kapasitas keuangan yang memadai serta rekam jejak positif sehingga memberikan dukungan cepat terhadap kondisi keuangan FAST yang mencatatkan modal negatif.

Manajemen FAST sebelumnya menjelaskan, pelaksanaan private placement ini dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan. FAST mencatatkan modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80% dari aset.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan dan entitas anaknya pada 31 Desember 2024, modal kerja bersih FAST negatif Rp 1,67 miliar.  Angka ini disebabkan tingginya nilai liabilitas jangka pendek yang terdiri dari utang bank, utang usaha, dan utang lain-lain. 

Adapun dana hasil private placement akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja dan mendukung perkembangan FAST di masa mendatang. Sebanyak Rp 52 miliar akan digunakan untuk pembelian persediaan dan pembayaran beberapa kewajiban lancar, serta Rp 28 miliar untuk biaya operasional efisiensi karyawan.

FAST mengatakan tidak terdapat perubahan pengendalian dalam setelah rencana private placement dilaksanakan. Lewat aksi private placement ini, kepemilikan saham PT Gelael Pratama pada FAST akan naik dari 40% menjadi 41,18%, sedangkan kepemilikan PT Indoritel Makmur International Tbk naik dari 35,84% menjadi 37,51%. 

Di sisi lain, pemilik lain yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami delusi sebesar 11,79%. Dengan demikian, komposisi saham publik berubah dari 16,18% menjadi 14,27%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...