Saham KFC (Fast) Melesat 25% Usai Dapat Suntikan Grup Salim

Harga saham pengelola jaringan restoran KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk  melesat 25% ke level Rp 330 pada perdagangan pagi ini, Selasa (3/6). Emiten berkode saham FAST ini baru saja mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya, PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) yang merupakan bagian dari Grup Salim.

Mengutip data Stockbit, saham FAST dibuka naik tipis 6 poin di level Rp 270. Namun, harga sahamnya melesat ke level Rp 330 hanya dalam 15 menit sejak perdagangan dibuka. 

Volume perdagangan saham pagi ini tercatat mencapai 10,5 juta saham dengan nilai Rp 3,4 miliar. 

Saham FAST sempat anjlok 12,6% pada perdagangan kemarin dan turun hampir 14% dalam sepekan. Namun dalam sebulan terakhir, harga sahamnya telah naik mencapai 88%. 

Harga saham KFC Indonesia ini merangkak naik usia muncul kabar rencana penambahan modal dari dua induk usahanya, DNET dan PT Gelael Pratama. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan yang mencatatkan modal negatif.

Adapun dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Indoritel kemarin, perusahaan telah menyelesaikan setoran modal kepada FAST sebesar Rp 40 miliar melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

PMTHMETD telah dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanya-banyaknya 533 juta saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 150 per saham yang nilainya secara telah mencapai Rp 80 miliar.

Adapun Indoritel mengambil bagian 266 juta saham atau setengah dari saham baru yang diterbitkan. Dengan demikian, kepemilikan mereka di FAST meningkat sebanyak 1,67% dari semula 35,84% menjadi 37, 51%.