Pertamina Berencana Beli Hak Partisipasi Chevron di Blok Rokan

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Gedung Pertamina Pusat, Jalan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). Pertamina berencana membeli hak partisipasi Chevron di Blok Rokan.
23/1/2020, 18.15 WIB

Pertamina berniat membeli hak partisipasi Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan. Padahal, kontrak Chevron akan berakhir pada tahun depan dan diambil alih Pertamina.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor beralasan pembelian hak partisipasi tersebut bakal memudahkan langkah Pertamina berinvestasi di Blok Rokan. Secara hukum, perusahaan pelat merah tersebut baru dapat masuk ketika kontrak Chevron berakhir pada 2021.

"Keuntungannya jika Pertamina ada di dalam sebelum hand over, kami bisa mengetahui secara mendalam tentang permasalahan yang ada, bisa men-drive investasi apa saja yang dibutuhkan, serta langkah-langkah strategis apa yang kami siapkan termasuk pendanaan," kata Tajudin ke Katadata.co.id pada Kamis (23/1).

Dengan begitu, Pertamina berharap dapat meningkatkan produksi Blok Rokan. Pasalnya, Blok Rokan yang tergolong blok migas uzur memiliki tingkat penurunan produksi yang cukup besar.

(Baca: SKK Migas Harap Negosiasi Transisi Blok Rokan Rampung Akhir Januari)

"Untuk lapangan-lapangan yang sudah cukup lama berproduksi umumnya terjadi natural decline sekitar 20-25%. Jika tidak diantisipasi dan beroperasi as it is, maka diprediksi produksi akan menurun secara alami. Untuk itu diperlukan investasi dan langkah-langkah baru untuk menahan penurunan sekaligus berusaha meningkatkan," ujarnya.

Lebih lanjut Tajudin mengatakan pihaknya telah mengajukan rencana pembelian saham Blok Rokan kepada Chevron. Namun, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut belum memberikan respon.

"Nanti akan dibicarakan lagi banyak hal terkait ini. Belum sampai pada keputusan Chevron menerima atau tidak, tapi kami akan memulai pembicaraan atas penawaran ini," katanya.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika pihaknya mencari opsi transisi lainnya. Namun, keputusan akhir akan tergantung pada Chevron yang saat ini memiliki hak penuh terhadap Blok Rokan.

(Baca: Pertamina Target Mulai Mengebor Sumur di Blok Rokan Kuartal III 2020)

Dikonfirmasi secara terpisah, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo belum mau berkomentar terkait rencana Pertamina menawar hak partisipasi Chevron di Blok Rokan. Hanya saja, ia menegaskan pihaknya akan terus bekerja secara intensif dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk memastikan transisi blok Rokan dilaksanakan dengan selamat dan lancar.

"Seperti halnya setiap transisi, ada sejumlah hal yang sedang dibahas selama ini, termasuk opsi untuk mendukung negara mengoptimalkan produksi dari aset strategis ini. Namun, sesuai kebijakan, kami tidak memberikan informasi tersebut secara rinci," ujar Sonitha.

Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak sebelumnya menyampaikan tiga skema transisi Blok Rokan. Dengan skema tersebut diharapkan mampu menahan laju penurunan produksi blok migas yang berada di Riau tersebut.

Skema pertama, Chevron akan mendanai dan melaksanakan pengeboran. Opsi kedua, Chevron yang mendanai dan Pertamina yang mengebor. Opsi ketiga, Pertamina yang mendanai dan mengebor sumur di blok migas itu.

(Baca: Chevron Merugi Rp 23 Miliar Akibat Pencurian Minyak Mentah Blok Rokan)

Reporter: Verda Nano Setiawan