Goldman Sachs prediksi AS 35% akan mengalami resesi dalam 12 bulan ke depan, dipicu oleh kebijakan perdagangan dan kenaikan tarif yang diusulkan Trump.
Wall Street bangkit dari penurunan empat minggu, dengan indeks S&P dan Dow naik tipis usai Presiden Trump mengungkap fleksibilitas tarif yang akan diterapkan.
Penurunan indeks Nikkei 225 terjadi setelah rilis data revisi PDB Jepang pada kuartal keempat 2024 mencatat pertumbuhan 2,2%, di bawah ekspektasi pasar.
Trump meningkatkan tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan Cina sebagai upaya AS mengatasi penyelundupan fentanyl dan imigrasi ilegal, memicu potensi perang dagang dan resesi.
Wall Street menutup perdagangan dengan penguatan yang signifikan, dipicu oleh optimisme investor setelah rilis data ekonomi AS yang positif, menepis kekhawatiran resesi yang sempat melanda.
Eropa kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,5% pada Kamis (12/9) seiring inflasi rendah dan kondisi ekonomi yang berada di ambang resesi.
Pemerintah mengantisipasi dampak resesi yang mengancam AS. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kondisi di negara tersebut di bawah ekspektasi.
Kondisi ekonomi Amerika Serikat yang menurun dan kekhawatiran terjadinya resesi diperkirakan akan mendorong The Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September 2024.