ELEKTABILITAS: Berita Elektabilitas Pemilihan Umum Terkini

Timses Prabowo-Sandi justru menilai pernyataan Yusril itu bisa membuatnya ditinggalkan pemilih tradisionalnya.

Jika dibandingkan dengan hasil survei Februari 2019, selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo menyempit dari 21,3% menjadi 18,8%.

Suharso Manoarfa harus mencitrakan PPP sebagai partai bersih dalam waktu singkat. Perlu upaya ekstra mendongkrak elektabilitas di atas empat persen.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di pemilih yang mantap dan sulit mengubah dukungan mencapai 47,8% sedangkan Prabowo-Sandi 29,7%.

Menurut survei internal BPN Prabowo, pasangan calon penantang dalam Pilpres 2019 tersebut masih unggul di Tanah Pasundan.

PDIP tetap optimistis mampu memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan perolehan suara 25%.

Efek ekor jas Prabowo-Sandi hanya berlaku pada Partai Gerindra dan tidak terlihat pada partai anggota Koalisi Adil Makmur lainnya.

Saat ini, selisih perolehan suara PDIP dan Gerindra di basis pemilih muslim hanya terpaut 1,8%.

Tim sukses pasangan calon nomor urut 01 menyiapkan dua strategi untuk merebut suara pemilih di kelima wilayah tersebut.

Terlepas dari hasil Pemilu, reformasi untuk meningkatkan daya saing melalui pembangunan infrastruktur, reformasi pajak, dan subsidi BBM bisa dilanjutkan.

Jika Ahok bergabung sebagai timses, dikhawatirkan elektabilitas paslon nomor urut 01 justru akan tergerus.

Menurut Fadli Zon, berbagai tindakan blunder tersebut terjadi karena Jokowi panik lantaran elektabilitasnya untuk Pilpres 2019 stagnan.

Derasnya deklarasi dukungan alumni ini merupakan strategi petahana untuk mendongkrak perolehan suaranya di kalangan terpelajar.

Meski demikian, posisi Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih muslim dinilai masih aman karena unggul 17,3% dari Prabowo-Sandiaga.

Dari hasil survei Populi, tingkat kemantapan kedua pendukung pasangan calon hanya naik sedikit setelah debat pertama.