Defisit Neraca: Berita Defisit Neraca Hari Ini - Indonesia

Arifin juga mengajak seluruh pegawai Kementerian ESDM untuk bekerja semaksimal mungkin membangun sektor energi dan minerba.

Pembengkakan defisit ini disebabkan berbagai macam faktor, yakni pembayaran utang luar negeri, penurunan harga komoditas, serta repatriasi dividen.

Selain hilirisasi industri, perkembangan industri 4.0. juga akan membantu menekan defisit neraca transaksi berjalan.

Perang dagang yang berlangsung setahun terakhir ini berkembang menjadi perang mata uang. Beijing sengaja melemahkan mata uang yuan untuk melawan Trump.

Pemerintah harus segera mengidentifikasi komoditas unggulan Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Tiongkok dan menekan neraca dagang.

Jokowi menyoroti impor migas yang tinggi sebagai penyebab defisit neraca perdagangan mencapai US$ 2,14 miliar periode Januari hingga Mei 2019.

BI memperkirakan neraca transaksi berjalan atau CAD masih akan mengalami defisit pada tahun ini dalam kisaran 2,5%-3,0% terhadap PDB.

Dengan pertimbangan bulan Mei bertepatan dengan Ramadan dan persiapan Lebaran, impor barang-barang konsumsi akan tinggi. Defisit perdagangan akan terjadi.

Defisit neraca dagang dapat diatasi jika pemerintah dan dunia usaha bekerja sama dalam mendorong ekspor dan investasi. “Ini bukan barang yang sulit."

“Kondisinya tidak mudah, 2019 ini tantangannya akan luar biasa,” kata Kepala BPS Suhariyanto.

Peningkatan ekspor dan investasi dianggap sebagai kunci agar Indonesia terbebas dari masalah defisit neraca dagang.

Kementerian ESDM tengah menyiapkan sistem untuk mempermudah perizinan di sektor migas.

Menurut KEIN, kenaikan suku bunga berpotensi menghambat kinerja sektor riil dan ketidakstabilan sektor finansial.

Sri Mulyani melihat perang dagang tidak akan reda dalam jangka pendek. Ekspor tidak bisa lagi jadi andalan.

Pemerintah akan meningkatkan penanaman modal dalam negeri untuk menangkal dampak perlambatan ekonomi ekonomi global.