Impor dari Tiongkok Anjlok, Defisit Perdagangan AS Terendah Sejak 2016

Agustiyanti
2 April 2020, 22:36
pandemi virus corona, pandemi corona, virus corona, defisit perdagangan, amerika serikat, tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Er
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan sempat perang dagang pada 2018-2019 guna menurunkan defisit perdagangan AS yang sebagian besar disebabkan Tiongkok.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat turun mendekati level terendah dalam 3,5 tahun terakhir pada Februari karena pandemi virus corona menyebabkan impor dari Tiongkok anjlok ke level terendah sejak 2009.

Dikutip dari Reuters, Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Kamis (2/4) bahwa defisit perdagangan turun 12,2% menjadi US$ 39,9 miliar, level terendah sejak September 2016. Sedangkan penurunan defisit secara presentase merupakan yang terbesar sejak Maret 2018.

Data defisit pada Januari direvisi dari US$ 45,3 miliar pada laporan sebelumnya menjadi US$ 45,5 miliar, bukan $ 45,3 miliar seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan defisit perdagangan akan turun menjadi US$ 40 miliar pada Februari.

Ketika disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan barang anjlok US$ 9 miliar menjadi $ 69 miliar pada Februari. Angka ini terendah sejak Februari 2015.

(Baca: Klaim Pengangguran AS Meningkat Dua Kali Lipat jadi 6,65 Juta Orang)

Ekonomi AS, bagaimanapun, diyakini telah berkontraksi pada kuartal pertama seiring langkah-langkah pembatasan pergerakan orang oleh negara-negara bagian dan pemerintah daerah guna mengendalikan penyebaran virus korona. Ini memicu gelombang PHK dan menyebabkan kontraksi ekonomi secara kuartalan pertama sejak awal 2014.

Ekonom bahkan percaya ekonomi AS saat ini sudah dalam resesi. Biro Riset Ekonomi Nasional, lembaga penelitian swasta yang dianggap sebagai wasit dari resesi AS tidak mendefinisikan resesi sebagai penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut seperti yang biasa terjadi di banyak negara.

Sebaliknya, mereka menggunakan tolak ukur penurunan aktivitas yang menyebar ke seluruh sektor ekonomi dan berlangsung lebih dari beberapa bulan.

(Baca: Peneliti AS Kembangkan Aplikasi Pendeteksi Corona Lewat Analisis Suara)

Laporan klaim pengangguran yang baru dirilis juga menunjukkan jumlah orang yang menerima tunjangan melonjak. dua kali lipat dalam sepekan menjadi 6,65 juta orang pada pekan terakhir Maret. Kondisi ini didorong oleh langkah sejumlah yuridiksi di AS yang meminta warga untuk tetap di rumah guna mencegah penyebaran virus corona. 

AS saat ini memiliki jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia mencapai lebih dari 215 ribu. Sementara 5.000 orang meninggal akibat wabah mirip flu tersebut. Negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini juga telah melakukan test kepada 1,2 juta orang, tertinggi di dunia seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...