Jokowi Resmikan 3 Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia Timur

www.setkab.go.id
Presiden Jokow Widodo (Jokowi)
Penulis: Safrezi Fitra
1/4/2019, 09.16 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia Timur. Ketiga kawasan ini adalah KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kalimantan Timur, dan KEK Morotai di Maluku Utara.

Peresmian akan dipusatkan di Bandara Samratulangi Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4). “Menko Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK, sudah mengundang Bapak Bupati Kutai Timur selaku Wakil Ketua Dewan KEK Provinsi Kaltim untuk hadir dalam acara peresmian tiga KEK,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Kutai Timur Imam Sujono Lutfi, seperti dikutip Antara, Senin (1/4).

(Baca: Darmin Evaluasi Syarat Izin Kawasan Ekonomi untuk Mitigasi Bencana)

KEK Bitung merupakan kawasan ekonomi yang fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional. Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa beserta produk turunannya.

Berdasarkan potensi wilayah dan keunggulan geostrategis, KEK Bitung diharapkan mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, farmasi. Kawasan seluas 534 hektare (ha) ini ditargetkan dapat menarik investasi Rp 32 triliun hingga 2025.

Dengan jarak sekitar 44 kilometer dari Ibukota Manado, KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. Aksesnya didukung Pelabuhan Hub Internasional Bitung sebagai hub perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia. KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia.

(Baca: Rampung Tahun Ini, Tol Manado-Bitung Akan Pangkas Biaya Logistik)

KEK Morotai memiliki luas area 1.101,76 ha di Pulau Morotai. Kawasan ini memiliki keunggulan geostrategis yaitu merupakan pulau terluar di sisi timur laut Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Berada di tengah Samudera Pasifik, Pulau Morotai dahulu merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II yang kaya barang peninggalan bersejarah.

KEK Morotai memiliki keunggulan wisata bahari dengan keindahan pantai dan bawah laut yang mempesona. Hamparan pasir putih halus, air laut yang jernih serta terumbu karang yang indah menjadi daya tariknya. KEK Morotai diharapkan dapat menjadi destinasi wisata internasional dengan perkiraan investasi pelaku usaha sebesar Rp 30,44 triliun hingga 2025

Selain itu, KEK Morotai merupakan sumber bahan baku bagi industri pengolahan perikanan, karena dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia III yang merupakan jalur migrasi ikan tuna. KEK ini juga didukung dengan infrastruktur logistik yang akan menjadikan Pulau Morotai hub internasional di kawasan timur Indonesia.

Sementara, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi. Terletak pada lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli, dan Balikpapan-Mamuju.

(Baca: Terkendala Masalah Lahan, Target Peresmian KEK Maloy Batuta Tertunda)

KEK MBTK diharapkan dapat mendorong penciptaan nilai tambah berbagai komoditi di wilayah tersebut. Berdasarkan keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK MBTK akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.

KEK yang memiliki luas area 557,34 ha ini ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp 34,3 triliun hingga 2025 dan meningkatkan PDRB Kutai Timur hingga Rp 4,67 triliun per tahun.

Reporter: Antara