Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS hari ini, dipicu oleh sentimen konsumen positif di Amerika Serikat yang mendorong penguatan mata uang tersebut.
MK menolak gugatan redenominasi Rupiah yang mengusulkan perubahan nilai dari Rp 1.000 menjadi Rp 1, menggarisbawahi bahwa kebijakan moneter ini berkaitan dengan kewenangan legislatif dan pemerintah.
Kondisi Rupiah yang tertekan oleh dolar Amerika mendapat sedikit harapan penguatan berkat pidato dovish dari Gubernur Fed, Christopher Waller, yang mendukung kemungkinan pemangkasan suku bunga AS.
Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS, mencapai Rp 16.329, dengan prediksi berlanjutnya tren penurunan karena faktor eksternal dan kebijakan Moneter.
Pemangkasan tarif impor oleh Presiden Trump dari 32% menjadi 19% diharapkan memperkuat rupiah dengan memicu inflow kapital dan memperluas akses pasar di AS.
Rupiah diperkirakan terus melemah hari ini, dengan faktor pelemahan berasal dari campur tangan eksternal dan domestik, termasuk pernyataan Presiden Trump dan kebijakan suku bunga.
Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini Jumat (11/7). Hal ini seiring tekanan dari kebijakan tarif baru yang diumumkan Donald Trump
Rupiah diperkirakan bergerak datar namun berpotensi melemah mendekati tanggal 9 Juli 2025, seiring pengaruh tarif dagang yang akan diberlakukan oleh Presiden AS, Trump.
Rupiah diproyeksi melemah terbatas hari ini karena perkembangan Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan pajak dan pengeluaran yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.