Rupiah Paling Perkasa di Asia Berkat Modal Asing Kembali Masuk RI
Nilai tukar rupiah menguat paling tinggi di antara mata uang Asia mencapai 1,12% ke level Rp 15.465 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot sore ini, Jumat (17/4). Rupiah menguat seiring arus modal asing yang kembali mengalir ke Indonesia dalam tiga hari terakhir.
Mayoritas mata uang Asia juga bergerak menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,08%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,2%, dolar Taiwan 0,04%, won Korea Selatan 0,85%, rupee India 0,6%, yuan Tiongkok 0,09%, ringgit Malaysia 0,13%, dan baht Thailand 0,26%.
Hanya dolar Taiwan dan peso Filipina yang melemah masing-masing 0,25% dan 0,24%.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dipublikasikan rupiah berada pada posisi menguat 284 poin ke level Rp 15.503 per dolar AS.
(Baca: Bank Berencana Longgarkan Skema Penyaluran Kredit pada Kuartal II)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut, telah terjadi aliran masuk modal asing ke RI sebanyak Rp 2,9 triliun dalam tiga hari terakhir. "Stabilitas nilai tukar bahwa selama selama seminggu terakhir khususnya 14-16 April terjadi inflow di portofolio kita," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Jumat (17/4).
Perry memerinci, terdapat aliran modal masuk Rp 700 miliar pada Selasa (14/4), kemudian Rp 200 miliar pada Rabu (15/4), serta Rp 2 triliun pada Kamis (16/4). Pada aliran modal yang masuk kemarin, ia menjelaskan inflow yang masuk sebagian besar ke instrumen Surat Berharga Negara sekitar Rp 2,5 triliun.
Aliran modal masuk tersebut merupakan angin segar bagi perekonomian domestik. Pasalnya, sejak pandemi corona meluas di Indonesia, aliran modal asing terus keluar dari Tanah Air.
(Baca: Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal I Tumbuh 4,6%, Pekan ke-2 Maret Menurun)
Meski demikian, Perry meyakini aliran modal yang masuk akan lebih deras lagi ke depan. "Secara historis memang jika ada outflow dalam jumlah besar nantinya akan diikuti dengan inflow yang jauh lebih besar dan dalam periode yang lebih lama," ujarnya.
Proyeksi aliran modal asing tersebut menjadi dasar keyakinan Perry, rupiah akan terus bergerak menguat. Ia optimistis nilai tukar rupiah akan cenderung menguat ke arah Rp 15 ribu per dolar AS hingga akhir tahun.