MAKRO: Berita Makro Ekonomi Terkini - Ekonomi Makro Hari ini

Berbagai lembaga keuangan dunia membuat sejumlah skenario dampak pandemi virus corona. Pemerintah menyadari ada potensi resesi ekonomi.

Sandiaga Uno menyatakan sektor perdagangan terdampak virus corona. Karena itu, ia usul paket kebijakan 'antivirus' untuk mendorong ekonomi.

Sandiaga Uno optimistis virus corona tak akan berdampak signifikan ke perekonomian. Menurutnya ini waktu yang tepat untuk membeli saham dan mendorong IHSG.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut mengatasi dampak virus corona lebih rumit karena memberikan dampak langsung kepada manusia.

Indonesia harus mewaspadai tekanan ekonomi akibat penyebaran corona dalam beberapa waktu ke depan.

Potensi tambahan penerimaan negara dari cukai plastik, minuman berpemanis, hingga emisi karbon kendaraan diproyeksikan mencapai Rp 23,55 triliun.

Selain itu Brexit, ketegangan AS-Iran, dan melemahnya aktivitas perdagangan internasional jadi penghambat ekonomi RI tumbuh.

Meski volume ekspor 2019 naik 9,82%, namun nilainya turun 6,94% dari US$ 190,01 miliar menjadi US$ 167,53 miliar

Besarnya dampak ekonomi virus corona mengalahkan flu babi dan ebola.

Pemerintah Indonesia memang tidak melarang turis asal Tiongkok masuk, meski ada isu virus corona.

Virus corona bakal berdampak terhadap sektor pariwisata Tiongkok dan dunia, meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.

Rupiah diproyeksikan bergerak di antara Rp 13.600 - 13.670 hari ini.

Pemerintah mengklaim sistem keuangan terkendali di tengah kasus asuransi Jiwasraya dan Asabri.

BI menilai penguatan rupiah sesuai dengan kondisi pasar dan didukung perbaikan perekonomian Indonesia. Konflik AS dan Iran pun tak berpengaruh signifikan.