MAKRO: Berita Makro Ekonomi Terkini - Ekonomi Makro Hari ini

Pandemi virus corona bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga membawa implikasi ekonomi yang sangat luas.

Pendanaan ke perusahaan swasta di Asia diramal anjlok 20% akibat pandemi corona. Investor wait and see, startup diminta tingkatkan efisiensi.

Berbagai lembaga keuangan dunia membuat sejumlah skenario dampak pandemi virus corona. Pemerintah menyadari ada potensi resesi ekonomi.

Kurs jual Dolar AS di beberapa bank besar menembus level Rp 17 ribu per dolar AS, seiring dana asing yang terus keluar akibat kekhawatiran pandemi corona.

Sandiaga Uno menyatakan sektor perdagangan terdampak virus corona. Karena itu, ia usul paket kebijakan 'antivirus' untuk mendorong ekonomi.

Sandiaga Uno optimistis virus corona tak akan berdampak signifikan ke perekonomian. Menurutnya ini waktu yang tepat untuk membeli saham dan mendorong IHSG.

Wabah virus corona bisa dimanfaatkan sebagai peluang mendorong produksi industri farmasi, otomotif, dan makanan jadi di Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut mengatasi dampak virus corona lebih rumit karena memberikan dampak langsung kepada manusia.

Indonesia harus mewaspadai tekanan ekonomi akibat penyebaran corona dalam beberapa waktu ke depan.

Potensi tambahan penerimaan negara dari cukai plastik, minuman berpemanis, hingga emisi karbon kendaraan diproyeksikan mencapai Rp 23,55 triliun.

Penyerapan tenaga kerja dari penanaman modal dalam negeri dan asing sepanjang 2019 hanya mencapai 1,03 juta orang.

Fenomena Abad asia ini sudah ditandai oleh kebangkitan ekonomi Tiongkok dan India dalam satu dekade terakhir.

Kebijakan pemerintah membatasi arus masuk dari Tiongkok berpotensi berdampak terhadap perekonomian di dalam negeri.

Selain itu Brexit, ketegangan AS-Iran, dan melemahnya aktivitas perdagangan internasional jadi penghambat ekonomi RI tumbuh.