Rupiah Menguat 0,23% Usai Senat AS Setujui Paket Stimulus Tambahan

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 15.415 per dolar AS, salah satunya didorong sentimen dari AS terkait paket stimulus tambahan untuk melawan Covid-19.
23/4/2020, 17.02 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot sore ini, Kamis (23/4), menguat 0,23% ke level Rp 15.415 per dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda menguat usai senat AS meloloskan paket stimulus tambahan untuk menangkal dampak virus corona terhadap ekonomi.

Bersamaan dengan penguatan rupiah, mayoritas mata uang Asia juga ikut menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang menguat 0,15%, dolar Singapura 0,16%, won Korea Selatan 0,24%, peso Filipina 0,22%, rupee India 0,78%, yuan Tiongkok 0,05%, ringgit Malaysia 0,08%, dan baht Thailand 0,15%. Namun, dolar Singapura dan dolar Taiwan melemah masing-masing 0,02% dan 0,01%.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia pada pukul 10.00 WIB, rupiah ditempatkan di level Rp 15.630, melemah 63 poin.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah terimbas pelolosan paket stimulus tambahan yang diusulkan pemerintahan AS. "Senat AS menyetujui paket bernilai US$ 500 miliar tersebut," ucap Ibrahim kepada Katadata.co.id, sore ini.

(Baca: Dibuka Melemah 0,47%, Rupiah Berpeluang Menguat Mengikuti Harga Minyak)

Menurut Ibrahim, stimulus tersebut berfokus untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam menghadapi dampak pandemi virus corona (Covid-19). Rinciannya, US$ 321 miliar untuk kredit lunak kepada usaha kecil-menengah dan US$ 60 miliar pinjaman darurat untuk usaha-kecil menengah.

Kemudian, sebanyak US$ 75 miliar bantuan kepada rumah sakit, dan US$ 25 miliar untuk menambah uji virus corona di masyarakat. Di sisi lain, harga minyak mentah mulai naik hari ini. "Ini membuat sentimen pelaku pasar membaik," kata dia.

Berdasarkan data Refinitiv, minyak jenis Brent menguat sekitar 3% dan kembali ke atas US$ 20 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat nyaris 4% diperdagangkan di kisaran US$ 14 per barel pagi ini.

Dalam perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan menguat walaupun di buka melemah. Pergerakan mata uang Garuda akan berada di level Rp 15.320 - 15.500 per dolar AS.

(Baca: IHSG Naik 0,57%, Berikut 5 Saham Top Gainers yang Naik Lebih dari 20%)

Reporter: Agatha Olivia Victoria