BI Siapkan Utang Tunai Rp 105 Triliun Jelang Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi. BI menyiapkan uang tunai berupa pecahan besar dan kecil masing-masing Rp 100,7 triliun dan Rp 4,3 triliun untuk melayani kebutuhan Natal dan Tahun Baru.
Penulis: Agustiyanti
17/12/2019, 12.49 WIB

Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp105 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan akhir tahun 2019. Adapun BI menyediakan 1.414 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan terpencil hingga 31 Desember 2019.

Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menjelaskan, permintaan kebutuhan uang kartal diperkirakan akan meningkat menjelang Hari Raya Natal dan akhir tahun 2019 sesuai pola musiman. BI memperkirakan kebutuhan uang tunai akan mencapai Rp 105 triliun, naik 7,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kebutuhan tersebut terdiri dari uang pecahan besar dan kecil masing-masing sebesar Rp 100,7 triliun dan Rp 4,3 triliun," ujar Junanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/12).

(Baca: Rekomendasi Wisata Akhir Tahun, dari Museum hingga Glamping)

Guna mengantisipasi kebutuhan tersebut, BI menyiapkan layanan kas, baik melalui jaringan BI dan perbankan. Selain itu, BI juga memastikan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga.

Adapun BI dan perbankan menyediakan layanan penukaran melalui kas keliling dan titik penukaran di pusat kegiatan maupun kantor cabang perbankan. "Ini merupakan sinergi BI dengan perbankan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat menjelang Natal dan akhir tahun 2019," jelas dia.

BI juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan melalui sistem BI Real Time Gross Settlement atau BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI.

(Baca: Telkomsel hingga XL Axiata Antisipasi Kenaikan Layanan Data Saat Natal)

Bank sentral juga telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar, dan efisien khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada akhir tahun.

Adapun BI juga mengimbau masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi guna mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat dihimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan dilihat, diraba dan diterawang serta merawat rupiah dengan jangan dilipat, dicoret, distapler, diremas, atau dibasahi," jelas terang dia.