IHSG Naik Tipis 0,03% di Tengah Bursa Asia yang Tumbang Diserang Virus

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
IHSG sesi I Selasa (21/1) naik tipis 0,03% di tengah tumbangnya bursa Asia yang tengah diserang coronavirus jenis baru.
Penulis: Happy Fajrian
21/1/2020, 14.02 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir sesi I siang ini, Selasa (21/1), naik tipis 1,79 poin atau 0,03% ke level 6.246,83. Meski hanya naik tipis, kinerja IHSG menjadi yang terbaik di antara bursa utama Asia lainnya yang bertumbangan.

Hingga berita ini ditulis, koreksi bursa Asia dipimpin oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang anjlok 2,59% kemudian indeks Strait Times Singapura mengikuti dengan penurunan 1,39%, indeks Shanghai Composite turun 1,33%, Kospi turun 0,90%, serta Nikkei 225 turun 0,88%.

Reuters melaporkan bahwa turunnya bursa Asia dipengaruhi oleh kekhawatiran investor akan berkembangnya coronavirus jenis baru di Tiongkok. Apalagi investor tidak melupakan seberapa besar dampak wabah SARS yang merebak pada 2003 silam terhadap perekonomian.

“Ini perkembangan yang cukup signifikan dan investor akan terus memonitor risiko tersebut, jika penyebaran (virus)-nya cukup signifikan, dampaknya akan sangat besar terhadap industri penerbangan dan pariwisata,” kata analis pasar AxiCorp Stephen Innes, dilansir Reuters.

(Baca: IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan, Saham Beberapa BUMN Direkomendasi)

Indeks Hang Seng di Hong Kong yang terdampak cukup parah ketika wabah SARS merebak, turun hingga lebih dari 2%. Namun turunnya indeks Hang Seng juga dipengaruhi oleh keputusan lembaga rating internasional Moody’s yang menurunkan peringkat utang Hong Kong dari Aa2 stable menjadi Aa3 negative.

“Penurunan peringkat  mencerminkan pandangan Moody’s bahwa kelembagaan dan tata kelola di Hong Kong lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya,” tulis Moody’s dalam sebuat pernyataan. Moody’s merujuk pada aksi demonstrasi dan protes yang berkembang menjadi aksi yang anarkis tanpa ada kejelasan penyelesaian masalah.

Minim Sentimen Positif, IHSG Hari ini Berpotensi Terkoreksi

Sementara itu dari pasar domestik, IHSG relatif stagnan dengan hanya naik 0,03%. "Sentimen pasar saham masih akan diselimuti keterbatasan katalis positif baik dalam negeri maupun eksternal,” kata kepala analis Valbury Sekuritas Indonesia, Alfiansyah, dalam risetnya hari ini.

Dia mengatakan minimnya katalis positif berpotensi mengantarkan IHSG terkoreksi. Adapun pada sesi I siang ini total transaksi saham mencapai Rp 2,79 triliun dari 5,71 miliar saham yang ditransaksikan 236.028 kali oleh investor.

(Baca: Rupiah Melemah Usai IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global)

Sebanyak 183 saham harganya turun, 170 saham naik, dan selebihnya harganya tetap alias stagnan. Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) saham di seluruh pasar Rp 421,77 miliar berkat pembelian di pasar negosiasi/tunai yang mencapai Rp 611,52 miliar. Sedangkan di pasar reguler investor asing membukukan penjualan  bersih saham (net sell) Rp 189,75 miliar.

Adapun kinerja positif indeks domestik pada sesi I ditopang oleh saham-saham sektor infrastruktur dan finance. Sektor infrastruktur naik 0,70% sedangkan finance naik 0,19%.