Medco Energi Internasional (MEDC) berencana menerbitkan surat utang sebanyak-banyaknya Rp 1,5 triliun. Rencana ini diumumkan hanya berselang sepekan sejak perusahaan menerbitkan surat utang global sebesar US$ 650 juta atau sekitar Rp 8,94 triliun.
Medco berencana menggunakan dana hasil penerbitkan surat utang untuk melunasi sebagian pinjaman dari Bank Mandiri (BMRI) yang jatuh tempo pada 20 Desember 2021. Rencana ini diungkap perusahaan dalam dokumen prospektus yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/1).
(Baca: Usai Rugi, Medco Energi Raih Laba Rp 269,8 Miliar di Kuartal III 2019)
Perusahaan memaparkan, per 30 September 2019, posisi utang Medco dan anak usahanya mencapai US$ 3,3 miliar atau setara Rp 46,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.174 per US$). Utang Ini terdiri dari utang kepada bank, instansi non-bank, serta efek bersifat utang.
Setelah penerbitan surat utang ini, lalu dikurangi biaya emisi, maka posisi utang Medco akan berkurang menjadi Rp 45,37 triliun.
Adapun surat utang atau obligasi ini diterbitkan dalam skema Obligasi Berkelanjutan III Tahap III. Medco bakal menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar Rp 1,38 triliun.
(Baca: Ada Tambahan Proyek Merakes, 12 Proyek Migas Berproduksi Tahun Ini)
Obligasi yang dijamin penuh terdiri dari dua seri dengan jumlah pokok, tenor, dan bunga obligasi yang berbeda. Untuk obligasi Seri A, jumlah pokok yang ditawarkan sebesar Rp 908,7 miliar, dengan bunga sebesar 8,9% per tahun dan jangka waktu selama tiga tahun.
Sedangkan obligasi Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok senilai Rp 476,1 miliar, dengan bunga 9,3% per tahun dan jangka waktu selama lima tahun.
Di luar obligasi yang dijamin penuh tersebut, Medco menawarkan obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 115,15 miliar yang akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Bila jumlah dalam kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Medco untuk menerbitkan obligasi tersebut.
(Baca: BEI: 29 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas dari Sektor Properti)
Adapun jumlah minimum pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dengan jumlah sekurang-kurangnya Rp 5 juta dan/atau kelipatannya. Masa penawaran umum obligasi ini dilakukan pada 12-13 Februari 2020, dan tanggal pencatatan di BEI diindikasi terjadi pada 19 Februari 2020.
Penjamin pelaksana emisi efek untuk penerbitan obligasi ini adalah Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Obligasi ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III dengan nilai maksimum Rp 5 triliun. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini. Medco sudah menerbitkan Tahap I sebesar Rp 500 miliar dan Tahap II sebesar Rp 1,2 triliun yang diterbitkan pada 2018 lalu.