Bagaimana Investasi Asing Membentuk Teknologi di Indonesia?

Image title
4 November 2025, 16:28
Ilustrasi Keuangan
Unsplash
Ilustrasi Keuangan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah akan memprioritaskan investor asing yang bersedia melakukan transfer teknologi atau memberi efek limpahan (spillover) bagi perekonomian Indonesia.

“Pasti saya akan cari investor asing yang ada spillover atau mau transfer teknologinya. Yang kita punya (teknologinya) tidak perlu dibuka, tapi yang kita tidak punya teknologinya kita buka. Itu strategi kita ke depan,” ujar Purbaya di Jakarta, Senin (3/11).

Ia menegaskan, investasi asing tetap dibutuhkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. “Saya manfaatkan untuk mendorong ekonomi kita ke pertumbuhan yang lebih cepat lagi,” kata dia.

Purbaya menyampaikan hal tersebut usai melakukan audiensi dengan sejumlah investor dari sektor perbankan dan pasar modal. Dalam pertemuan itu, para investor disebut ingin mengetahui arah kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinannya.

“Sebenarnya mereka ingin tahu saya seperti apa orangnya, dan apa landasan kebijakan saya ke depan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat,” ujarnya.

Menurut dia, para investor juga menyoroti iklim investasi Indonesia yang masih perlu perbaikan. Menanggapi hal itu, Purbaya mengaku telah berkomitmen untuk memperbaikinya melalui pembentukan tim percepatan program pembangunan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Saya sudah janji akan memperbaiki iklim investasi. Begitu timnya terbentuk, saya akan bergerak lebih cepat,” katanya.

Buka Kanal Aduan Khusus Bagi Pelaku Bisnis

Sebagai langkah konkret, Purbaya berencana membuka kanal aduan khusus bagi pelaku bisnis yang terkoneksi langsung dengan dirinya. Ia juga akan mendedikasikan satu hari dalam seminggu untuk menyelesaikan laporan atau kendala yang disampaikan dunia usaha.

Selain soal investasi, para investor juga menanyakan efektivitas penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN senilai Rp200 triliun di bank-bank Himbara. Menurut Purbaya, penyerapan dana tersebut terus membaik.

“Penyerapan dana semakin lama semakin baik. Bahkan BRI sudah mengajukan penambahan dana,” katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan, injeksi dana tersebut berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5,5% pada kuartal IV-2025.

“Investor bisa melihat hasil penempatan dana itu di sisa akhir tahun depan,” ujar Purbaya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...