IHSG Diprediksi Cenderung Menguat, Namun Rawan Terjadi Profit Taking

/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926140.jpg
Ilustrasi, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan Jumat (3/4), indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan, namun diiringi dengan potensi adanya profit taking.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/4/2020, 07.38 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/4) diprediksi mampu melanjutkan penguatan, yang telah diraih sehari sebelumnya.

"Walaupun penguatan berlanjut kembali, perlu diperhatikan bahwa penguatan ini diiringi dengan net sell asing, sehingga rawan profit taking," kata analis Panin Sekuritas William Hartanto dalam riset tertulisnya.

Adanya kemungkinan aksi profit taking, membuat William memprediksi IHSG akan bergerak mix dengan kecenderungan menguat di rentang level support 4.400 dan resistance 4.760.

Beberapa saham yang direkomendasikan oleh William untuk investor pada perdagangan hari ini didominasi oleh saham sektor konsumer. Saham-saham tersebut antara lain, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Kencenderungan penguatan IHSG juga diutarakan oleh analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama. Ia melihat dari sisi teknikal, IHSG memiliki peluang yang cukup bagus untuk melanjutkan penguatan.

"Ada potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat, " ujar Nafan.

(Baca: IHSG Ditutup Menanjak 1,47% Meski Asing Masih Lepas Saham)

Berdasarkan analisis secara teknikal, Nafan memprediksi area resistance pertama IHSG berada di level 4.697,67 dan area resistance kedua berada di level 4.883,15. Artinya, jika pergerakan IHSG mampu menembus resistance pertama, maka peluang untuk menuju level resistance kedua bisa dicapai.

Sementara, area support pertama diprediksi berada di level 4.397,44 dan support kedua berada di level 4.304,7. Jika IHSG ternyata bergerak turun menembus support pertama, maka pergerakannya akan menguji level support kedua.

Berbeda dengan William, saham yang direkomendasikan Nafan untuk dicermati investor terdiri dari tiga sektor, yakni bank, properti dan konsumer.

Sejumlah saham yang direkomendasikan Nafan untuk dipertimbangkan antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF).

Berbeda dengan William dan Nafan, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi pergerakan IHSG masih terkonsolidasi. Meski begitu, laju IHSG ia katakan, cenderung akan negatif di akhir pekan ini dengan level support dan resistance, 4.390-4.590.

"Pergerakan market masih sangat fluktuatif investor akan melihat dan berspekulasi akan dampak stimulus yang dinilai lebih besar dari krisis sebelumnya," Lanjar.

Beberapa saham yang menurut Lanjar dapat dicermati investor hari ini antara lain, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

(Baca: Sempat Dibuka Turun, IHSG Berhasil Bangkit Naik ke Level 4.618)

Reporter: Ihya Ulum Aldin