Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan sesi pertama di awal pekan ini, Senin (13/4), ditutup turun 0,68% menyentuh level 4.617,47. Sepanjang sesi pertama, indeks bergerak bervarsiasi, sempat bertengger di zona hijau dengan menguat 0,21% di 4.669,03.
Fluktuatifnya indeks pada perdagangan sesi pertama ini, sejalan dengan yang disampaikan oleh Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Menurutnya, terdapat beberapa sentimen yang mempengaruhi laju indeks pada hari ini, baik dari luar maupun dalam negeri.
(Baca: OPEC+ Pangkas Produksi Terbesar dalam Sejarah, Harga Minyak Terkerek)
Salah satu sentimennya yakni negara-negara pengekspor minyak dan Rusia (OPEC+), serta produsen lainnya sepakat memangkas produksi terbesar dalam sejarah yakni 9,7 juta barel per hari. Kesepakatan ini diambil, usai negosiasi yang alot dan membuat harga minyak dunia bergejolak.
Pemangkasan produksi itu, empat kali lebih besar ketimbang rekor sebelumnya, 4,2 juta barel per hari pada 2008. Pasalnya, beberapa analis memperkirakan permintaan turun lebih dari 10 juta barel per hari akibat pandemi corona.
Sementara, dari dalam negeri, sentimen yang mempengaruhi laju indeks hari ini karena mulai diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), selain yang telah di terapkan di DKI Jakarta pada akhir pekan lalu.
Daerah penyangga ibu kota pun akan menerapkan PSBB seperti di wilayah Kota Bogor, Depok, dan Kota Bekasi. Kebijakan tersebut dalam rangka menekan penyebaran virus corona.
Penerapan PSBB berpotensi menekan pendapatan para pekerja sektor informal. Pekerja formal pun dapat terkena imbasnya karena dibayangi oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) karena lesunya perekonomian di tengah mewabahnya virus corona.
(Baca: Rupiah Berpotensi Melemah Tertekan Lonjakan Kasus Pandemi Corona)
Nico berharap program yang disiapkan pemerintah yakni program jaring pengaman sosial untuk masyarakat kecil, hingga program Kartu Pra Kerja untuk korban PHK dapat mengatasi kelesuan ekonomi masyarakat.
Pada sesi pertama ini terdapat 4,47 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai total transaksinya mencapai Rp 3,12 triliun. Tercatat, ada 181 saham yang ditutup di zona hijau, 198 di zona merah, dan 136 saham sisanya stagnan. Nilai kapitalisasi pasar seluruh emiten pada sesi pertama sebesar Rp 5.362,89 triliun.
Dari berbagai sektor, beberapa saham unggulan yang pada sesi pertama ini tercatat turun di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) yang sahamnya turun 3,91% menjadi Rp 3.930 per saham. Lalu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga turun 3,7% menjadi Rp 910 per saham. Begitu pula dengan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang turun 3,3% menjadi Rp 498 per saham.
Meski indeks tercatat ditutup turun pada sesi pertama, namun investor asing tercatat masuk ke pasar saham dengan net buy senilai Rp 160,85 miliar di seluruh pasar. Masuknya asing, dilakukan melalui pasar negosiasi dana tunai karena net buy yang mencapai Rp 342,03 miliar. Namun di pasar reguler, asing malah net sell senilai Rp 181,18 miliar.
(Baca: Minat IPO Tak Surut Meski Pasar Saham Anjlok Dihantam Pandemi Corona)