Bukan BEI, Fintech Indonesia Achiko Jual Saham di Bursa Swiss

mimopay.com
Ilustrasi Mimopay. Perusahaan fintech pembayaran Indonesia, Achiko mendaftar di bursa saham Swiss akhir pekan lalu (8/11).
Penulis: Desy Setyowati
12/11/2019, 10.47 WIB

Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran Indonesia, Achiko resmi terdaftar di Bursa Efek Swiss (SIX Swiss Exchange) pada akhir pekan lalu (8/11). Achiko menawarkan langsung sahamnya ke investor (Direct Public Offering/DPO) ketimbang mencatatkan efek perdana (Initial Public Offering/IPO).

Metode tersebut juga diterapkan oleh perusahaan teknologi lainnya, yakni Spotify dan Slack. Lewat skema DPO, perusahaan tidak menerbitkan saham anyar atau menambah modal baru.

Achiko menjual 89,63 juta saham dengan harga US$ 0,7 per lembar. “Keputusan kami untuk mendaftar di Swiss karena SIX merupakan pilihan strategis, dengan pertimbangan jangka Panjang,” kata Chairman of Achiko Allen Wu dikutip dari DealStreetAsia, kemarin (11/11).

(Baca: Co-CEO Gojek Siapkan IPO di Dua Negara, Ada Tiga Syaratnya)

Allen menilai, regulasi di Swiss mendukung perkembangan inovasi terkait fintech. Selain itu, Achiko berencana membuka cabang di negara tersebut. Hal ini untuk mendukung kemitraan strategis di Eropa, setelah resmi melantai di SIX.

“Kami senang bisa terdaftar di SIX Swiss Exchange dan berharap untuk melanjutkan kisah sukses Achiko dengan basis investor kami yang diperluas,” katanya.

Di Tanah Air, Achiko memiliki beberapa layanan yang berfokus menyasar pemain gim. Di antaranya Mimopay atau agregator pembayaran, MimoStore atau marketplace voucher gim, dan Gamespark atau kanal eSports.

(Baca: Tokopedia Siapkan IPO di Bursa Dua Negara, Kemungkinan di Luar Asia)

Pasar utama Achiko merupakan Indonesia, dengan setengah dari sekitar 260 juta penduduk yang belum mendapat akses keuangan (unbanked). Perusahaan fintech pembayaran ini juga hadir Thailand dan Filipina. Mereka pun ingin menyasar pasar di Myanmar dan Vietnam.

Achiko didukung oleh perusahaan media Indonesia, MNC Corporation dan akselerator global MOX. Perusahaan fintech pembayaran ini berdiri pada 2012 oleh tim Andy Zain, yang kini bekerja sebagai Managing Partner di Kejora Ventures.

Mimopay menyediakan layanan pembayaran konten dan gim digital melalui berbagai saluran seperti tagihan telekomunikasi, voucher, lebih dari 10 ribu toko dan 100 ribu ATM di Indonesia. Akan tetapi, persaingan fintech di Tanah Air cukup ketat, terutama di antara GoPay, OVO, LinkAja, dan DANA.

(Baca: Fintech Milik Grup Salim Muncul, OVO hingga GoPay Merasa Tak Tersaingi)