Dorong Pariwisata, Pemerintah Genjot Infrastruktur Labuan Bajo

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah wisatawan berfoto di objek wisata Bukit Cinta, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (27/4). Bukit Cinta merupakan destinasi wisata yang menawarkan pemandangan matahari tenggelam (sunset).
Penulis: Ekarina
28/1/2019, 14.13 WIB

Pemerintah terus mendorong  sektor pariwisata dalam negeri dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Caranya, dengan membangun sejumlah sarana infrastruktur, berupa penataan kawasan wisata, penyediaan air bersih hingga perbaikan hunian.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya tengah membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), salah satunya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Dengan fasilitas yang semakin membaik, diharapkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo bisa bertambah," kata Basuki di Jakarta, Senin (28/1)

Menurut dia, kini Labuan Bajo lebih tertata rapi dan siap menjadi salah satu destinasi wisata andalan selain Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Tidar.

(Baca: Incar 20 Juta Wisman di 2019, Kemenpar Kembangkan Wisata Perbatasan)

Pemerintah juga berencana melakukan pembangunan infrastruktur KSPN terpadu mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku, dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang telah disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

Pada 2017-2018, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah merealisasikan anggaran sebesar Rp40,35 miliar untuk penataan kawasan di empat lokasi wisata yakni Kampung Ujung, Kampung Air, Kampung Tengah, dan Pulau Komodo.

Pekerjaan perbaikan  yang  telah dilakukan diantaranya yakni pembangunan pusat wisata kuliner Kampung Ujung, pembangunan jalan lingkungan di Kampung Tengah, Pedestrian Jalan Soekarno Hatta, dan penerangan jalan umum, dan pembangunan Jembatan di Promenade Kampung Air.

Kementerian PUPR juga membangun gerbang, sculpture Komodo, bangunan loket tiket, shelter pengunjung, toilet dan signage. Kemudian jaringan air bersih ke Pelabuhan, pekerjaan sanitasi berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 170 meter kubik/hari.

(Baca: Pemerintah Promosikan Digital dan Pariwisata di World Economic Forum)

KSPN Labuan Bajo merupakan satu dari 10 Bali Baru yang dikembangkan Pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan sebanyak 20 juta orang pada tahun ini.

Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan ketersediaan daya listrik di Labuan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat sudah memadai untuk mendukung kegiatan investasi di daerah wisata itu.

"Dari segi kelistrikan di Labuan Bajo, dari laporan cadangan daya yang saya lihat sudah di atas 20 persen dan sudah aman untuk mendukung investasi," katanya.

Reporter: Antara