Realisasi Baru 35%, Menpar Optimistis Capai Target 18 Juta Wisman

ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH
Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Wisata alam yang menyajikan matahari terbit dari Candi Borobudur menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
5/7/2019, 11.47 WIB

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis bisa mencapai target kunjungan 18 juta wisatawan mancanegara tahun ini. Peningkatan turis asing merupakan salah satu indikator yang baik bagi pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan turis asing Januari-Mei 2019 sebesar 6,37 juta orang, meningkat 2,7% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,2 juta kunjungan.

Adapun realisasi 6,37 juta wisatawan tersebut baru mencapai sekitar 35% terhadap total wisatawan mancanegara yang ditargetkan pemerintah tahun ini sebanyak 18 juta orang. 

Sementara pada tahun lalu, total kunjungan turis asing juga hanya mencapai 15,81 juta orang. Angka itu meleset dari target yang ditetapkan sebesar 17 juta kunjungan.

(Baca: Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Turun 3,19% pada Mei 2019)

Menanggapi hal tersebut, Arief mengaku lebih optimistis bisa mencapai target kali ini. Sebab, jumlah wisman yang datang per kuartal kuartal pertama 2019 telah melampaui angka psikologis 4 juta kunjungan. 

Sementara pada semester I 2019, jumlah kunjungan ditargetkan mencapai 8 juta wisatawan mancanegara. Artinya, jumlah kunjungan turis asing pada Juni 2019 harus sebesar 1,63 juta orang untuk menggenapi target 8 juta tersebut. 

"Akhir tahun ini kami targetkan 18 juta, lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia yang menyebut 17,6 juta kunjungan," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (5/7).

(Baca: Pengusaha Sebut Penurunan Harga Tiket Pesawat Kerek Kunjungan Wisata)

Pencapaian target tersebut menurutnya diharapkan bisa terdorong oleh perekonomian global yang semakin membaik. Selain itu, promosi Wonderful Indonesia yang semakin gencar juga diharapkan bisa menjadi penopang lainnya. 

Kementerian Pariwisata juga memfokuskan pasar-pasar niche sebagai penyumbang wisatawan mancanegara baru. Untuk mengoptimalkan jumlah kunjungan wisatawan di semester II, pihaknya akan fokus pada empat strategi utama, yaitu cross border tourism; hot deals, tourism hub, dan low cost carrier terminal (LCCT).

“Kemenpar bersama industri pariwisata telah menyiapkan 9 strategi, namun kami akan terapkan 4 strategi utama tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisman pada tahun ini,” ujar Arief.

Reporter: Michael Reily