Medco Targetkan Pengeboran di Wilayah Panas Bumi Ijen Tahun Ini

dokumentasi Pertamina
Wilayah kerja Migas Senoro - Toili yang dikelola oleh JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi
Editor: Yuliawati
9/7/2019, 14.43 WIB

PT Medco Power Indonesia (MPI) menargetkan pengeboran wilayah panas bumi Blawan, Ijen, Jawa Timur pada kuartal empat tahun ini. Panas bumi yang didapatkan dari pengeboran akan digunakan sebagai energi pembangkit listrik. Hingga saat ini perusahaan tersebut masih melakukan eksplorasi.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Medco Cahaya Geothermal (MGC) yang 49% sahamnya dimiliki oleh PT Ormal Geothermal Power, sedangkan 51% saham sisanya dimiliki oleh MPI. Direktur Utama MPI Eka Satria berharap setelah 49% saham MGC dimiliki oleh Ormal maka proyek PLTP Blawan bisa dipercepat.

"Iya, Insyallah (mempercepat pembangunan proyek). Rencananya kuartal empat tahun ini kami mulai drilling," kata Eka, kepada Katadata.co.id, Selasa (9/8).

(Baca: Medco Jual 49% Saham Anak Usahanya ke Perusahaan Panas Bumi)

PLTP Blawan Ijen ditargetkan bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/ COD) pada 2022, dengan total kapasitas 110 Megawatt (MW). Sebelumnya Medco Power juga telah memiliki perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)(Persero) yang berlaku dalam jangka waktu 30 tahun kedepan.

Medco Power menjadi produsen pembangkit listrik independen yang bernaung dalam kelompok usaha Medco Energi dan bergerak di sektor produsen listrik swasta dan O&M. Selain itu, Medco Power memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik dengan total kapasitas lebih dari 3.100 MW di 20 lokasi di Indonesia.

Salah satunya yaitu PLTP Sarulla di Sumatera Utara, dengan kapasitas 330 MW. Proyek ini turut mengaet Ormat sebagai mitra dalam pembangunannya.

(Baca: SKK Migas: Produksi Gas Seng Segat EMP Bentu Mulai Meningkat)

Selain itu, saat ini Medco juga tengah menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Riau, dengan kapasitas 275 MW. Ada pun nilai investasi untuk membangun pembangkit tersebut sebesar US$ 300 juta, dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2021.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR). MRPR merupakan perusahaan konsorsium MPI dan perusahaan listrik asal Thailand yakni Ratchaburi Electricity Generating Holding Plc (RATCH). MPI dan RATCH akan bertanggung jawab untuk membangun dan mengoperasikan PLTGU selama 20 tahun.