Menteri ESDM Minta Pertamina Percepat Pembangunan Kilang TPPI

ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi, pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019).
23/12/2019, 20.08 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Pertamina untuk mempercepat pembangunan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Jenu, Tuban, Jawa Timur. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap perusahaan pelat merah itu merampungkan proyek tersebut paling lambat pada 2023.

"Itu (pembangunan kilang TPPI) harus dipacu supaya cepat," kata Arifin di Gedung BPH Migas, Senin (23/12).

Arifin mengatakan, kementeriannya bakal membantu Pertamina jika ada hambatan dalam pembangunan Kilang Tuban. "Hal-hal yang ada, hambatan aturan dan sebagainya itu seharusnya Kementerian ESDM yang memperlancar," kata dia.

Katadata.co.id pun menghubungi Pertamina terkait progress pembangunan Kilang Tuban. Namun, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman belum menjawab pesan hingga berita ini diturunkan.

(Baca: Tinjau Kilang Petrokimia TPPI, Jokowi Harap Hemat Devisa Rp 56 Triliun)

Presiden Jokowi sudah akmeninjau kilang TPPI pada akhir pekan lalu (21/12). Rencananya, kawasan kilang tersebut dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Jokowi menyatakan sudah meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama untuk segera menyelesaikan pembangunan kilang tersebut. Ia meminta penyelesaian tidak lebih dari tiga tahun.

Pembangunan kilang TPPI sebetulnya sudah dimulai lebih dari dua dekade lalu, namun kemudian tersendat karena beberapa masalah. Pertamina akan membangun TPPI menjadi pabrik petrokimia terpadu, setelah mengakuisisi 51% saham Tuban Petrochemical Industries (TPI), induk usaha TPPI.

"Mintanya tadi empat tahun, (tapi saya minta) tiga tahun harus rampung semuanya,” kata Jokowi. Jokowi pun meminta agar kejelasan mengenai percepatan pembangunan Kilang TPPI sudah ada pada Januari 2020.

(Baca: Konversi Piutang Pemerintah Tuntas, Pertamina Resmi Kuasai Kilang TPPI)

Jokowi mengatakan, ada potensi penghematan devisa hingga US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 56 triliun setahun, bila kilang itu berproduksi secara penuh. Penghematan ini imbas berkurangnya impor produk petrokimia. Sejalan dengan hal itu, defisit transaksi berjalan juga diharapkan membaik.

Adapun Pertamina akan memegang 51% saham Tuban Petrochemical, induk usaha TPPI. Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan memegang 47%. Sisanya, 2% saham masih dipegang pemilik lama yaitu PT Silakencana Tirtalestari. "Ya masih 2% tapi akan segera kami selesaikan. Januari harus rampung," kata Jokowi.

(Baca: Kementerian ESDM Berencana Tawarkan Proyek Kilang Baru ke Saudi Aramco)

Reporter: Verda Nano Setiawan