SKK Migas: Pertamina Bisa Produksi 1 Juta BOPD jika Percepat Investasi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Dwi Soetjipto selaku Kepala SKK Migas memberikan paparan dalam acara Sarasehan Migas Nasional ke dua dengan tema "Tren Terkini, Peluang dan Terobosan Industri Migas Indonesia Akses Pendanaan Bagi Industri Hulu Migas Indonesia" di Wisma Utama, Jakarta (10/10/2019). Dwi menyebut Pertamina bisa mempercepat investasi agar target satu juta barel minyak per hari dapat tercapai pada 2026
28/2/2020, 10.00 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi atau SKK Migas optimistis target produksi minyak satu juta barel per hari (bopd) bisa dicapai pada 2026. Asalkan, Pertamina bisa mempercepat investasi di hulu migas. 

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, target produksi minyak satu juta bopd dapat dicapai jika progam kerja yang disusun dapat terlaksana dengan baik. Namun, Pertamina belum menjabarkan skenario untuk mencapai target tersebutkepada SKK Migas.

"Boleh jadi kalau investasi dipercepat, itu kan kewenangan masing-masing korporasi. Tapi kami melihat, mengkalkulasi, dari aspek program yang achievable," ujar Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (27/2).

Selain itu, Dwi menjelaskan target satu juta barel minyak tidak hanya menjadi beban Pertamina. Target tersebut merupakan pencapaian bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lainnya.

(Baca: Meleset dari Target Luhut, Pertamina: 1 Juta BOPD Tercapai pada 2026)

"Satu juta barel ini kan tergantung dari seberapa investasi yang bisa dikeluarkan masing masing KKKS," kata Dwi.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menargetkan target satu juta barel dapat terealisasi pada 2026. Nicke beralasan target tersebut disesuaikan dengan beroperasinya enam proyek kilang perseroan.

“Karena kilang yang kami bangun mulai berproduksi, dan itu perlu tambahan pasokan minyak mentah,” ujar Nicke di Jakarta Selasa lalu.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya pun bakal memperbanyak pengeboran sumur dan seismik demi menemukan cadangan migas baru. Selain itu, perseroan bakal menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di lapangan-lapangan tua.

"Direktur Hulu dan SKK Migas sedang mendetailkan kembali teknologi yang dapat kami gunakan untuk menambah produksi," kata Nicke.

(Baca: SKK Migas: Chevron Investasi jika Pertamina tak Mengebor Blok Rokan)

Reporter: Verda Nano Setiawan