Produksi Minyak Hanya 94% dari APBN, SKK Migas Evaluasi Program KKKS

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, logo Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas bakal mengevaluasi program kerja beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang belum mencapai target dalam APBN 2020.
Penulis: Ratna Iskana
11/3/2020, 15.23 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mencatat produksi minyak pada Februari 2020 hanya 728 ribu barel per hari (bopd). Capaian tersebut hanya 94% dari target lifting minyak dalam APBN 2020 sebesar 775 ribu bopd.

Sedangkan produksi gas bumi pada Februari 2020 sebesar 7.145 ribu MMSCFD atau setara 1.283 ribu setara minyak per barel (boepd). Realisasi tersebut naik 7,7% dari target APBN tahun ini sebesar 1.191 ribu boepd. Dengan begitu, produksi migas pada bulan kedua tahun ini mencapai 2.025 ribu boepd.

SKK Migas pun bakal terus mengawasi dan meningkatkan intensitas koordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Langkah itu untuk meningkatkan kinerja operasional hulu migas dan pelaksanaan program Work, Program and Budget (WP&B) pada tahun ini. 

Pasalnya, ada beberapa KKKS yang belum mencapai target produksi hingga awal Maret 2020. “Ada KKKS yang sudah melaksanakan kegiatan, namun hasil yang diperoleh tidak sebesar yang diperkirakan, atau belum mencapai target. Untuk itu kami akan mengevaluasi program KKKS dan memastikan agar produksi sesuai target,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (11/3).

Terhadap KKKS yang belum mencapai target, lanjut Dwi, pihaknya terus mengevaluasi untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan dapat mendukung capaian target produksi pada tahun-tahun ke depan. Apalagi pemerintah telah mencanangkan produksi satu juta barel minyak pada 2030.

(Baca: Ingin Kuasai Pasar LNG, SKK Migas Targetkan Produksi Gas 12.300 MMSCFD)

Untuk terus mendorong peningkatan produksi, SKK Migas melaksanakan pengawasan secara intensif dan memastikan program-program KKKS yang telah disetujui dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Di sisi lain, ada tujuh KKKS yang mampu melampaui target produksi minyak tahun ini, yaitu Mobil Cepu Ltd, Chevron Pacific Indonesia, Pertamina Hulu Energy ONWJ, Medco E&P Natuna, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Medco E&P Rimau, dan JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi LTD. Pelampauan target tertinggi dicapai oleh Medco E&P Natuna yang mencapai 119,6% dari target APBN.

Selain itu, ada empat KKKS produsen gas yang melampaui target, yaitu Pertamina Hulu Mahakam, ENI Muara Bakau BV, Premier Oil Indonesia dan, Petrochina International Jabung LTD. Pelampauan produksi tertinggi dicapai oleh Premier Oil Indonesia yang mencapai 121,2% dari target perhitungan APBN.

Sejauh ini, SKK Migas mencatat capaian investasi hingga Februari 2020 sebesar US$ 1,87 miliar. Investasi tersebut digunakan untuk pengeboran tujuh sumur eksplorasi, 62 sumur pengembangan, survei seismik 2D sepanjang 2.351 kilometer dan 3D seluas 447 kilometer persegi.

(Baca: Dampak Turunnya Harga Minyak, SKK Migas Bakal Revisi Program Hulu)