Chevron Pacific Indonesia akhirnya sepakat melanjutkan investasinya di Blok Rokan hingga kontraknya berakhir tahun depan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serta Chevron guna membahas transisi di Blok Rokan.
"Kami sepakat bahwa Chevron akan meneruskan proyek ini sampai mereka selesai di Agustus tahun depan. Jadi, turunnya produksi bisa ditahan jangan sampai tajam sekali. Itu keputusan yang baik," ujar Luhut dalam konferensi pers via live streaming, Rabu (18/3).
Sebelumnya, negosiasi antara PT Pertamina dengan Chevron perihal keinginan Pertamina berinvestasi di Blok Rokan sebelum alih kelola, menemui jalan buntu. Sehingga, pemerintah kemudian turun tangan, mengambil alih proses negosiasi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, Pertamina mendapatkan pengelolaan Blok Rokan karena memberikan tawaran lebih menarik dibandingkan Chevron.
(Baca: Chevron - Pertamina Buntu, Pemerintah Ambil Alih Transisi Blok Rokan)
Masa transisi pun dimulai dengan menggunakan pendekatan business to business (B-to-B). Namun, lantaran proses diskusi tersebut tidak menemui titik temu, SKK Migas pun mulai mencari celah lain agar proses transisi bisa berjalan lancar, dengan mengambil alih diskusi secara business to government.
SKK Migas pun sebelumnya sudah menawarkan pengembalian biaya investasi (cost recovery) secara cepat, agar Chevron mau melakukan kegiatan investasi berupa pengeboran baru di Blok Rokan tahun ini.
Dari sisi Pertamina, keinginan untuk masuk Blok Rokan sebelum alih kelola dilakukan agar produksi Blok Rokan selama masa transisi tidak turun tajam. Oleh karena itu, Pertamina telah menyiapkan investasi untuk mengebor sekitar 20 sumur tahun ini dan akan mengerjakan proyek pergantian pipa hilir Blok Rokan.
Namun hingga kini, Chevron selaku pengelola Blok Rokan belum memberikan lampu hijau kepada Pertamina untuk melakukan kegiatan investasi sebelum kontrak Chevron di Blok Rokan berakhir, Agustus 2021.
(Baca: SKK Migas Desak Chevron Mengebor Blok Rokan Tahun Ini)