Dulu Berseteru, Haji Lulung Kini Yakin Ahok Dapat Berantas Mafia Migas

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Abraham Lunggana alias Haji Lulung selaku anggota DPR baru dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN).
Editor: Ekarina
28/11/2019, 20.24 WIB

Anggota Komisi VII DPR RI Abraham Lunggana alias Haji Lulung ikut angkat bicara terkait jabatan baru mantan lawan politiknya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Lulung menyatakan yakin keberadaan Ahok di perusahaan minyak dan gas (migas) negara itu bisa membantu memberantas mafia migas. Karenanya dia juga mengimbau agar kehadiran Ahok di tubuh Pertamina jangan dijadikan sebagai ancaman.

"Pak Ahok itu orang baik yang saya kenal, jangan kemudian berpikir ada ancaman di situ," kata Lulung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Kamis (28/11).

(Baca: Ahok Resmi Bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina Hari Ini)

Lebih lanjut, Lulung  juga mengatakan akan mengawal Ahok dalam tugas pemberantasan mafia migas di tubuh Pertamina. Dengan masuknya Ahok, dia juga optimistis mafia migas yang selama ini merugikan keuangan negara dapat dihilangkan.

"Saya yakin dengan adanya pak ahok tidak ada kemudian hilangnya mafia yang lama datang lagi mafia yg baru. Insyaallah ya, yakin itu," kata Lulung.

Seperti diketahui, saat menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Haji Lulung selalu menjadi buah bibir. Pasalnya, Haji Lulung selalu berseteru dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok. Salah satunya terkait kasus relokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Juli 2013.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya menyatakan pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina antara lain bertujuan untuk menurunkan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. 

"Menurunkan impor BBM, itu target untuk Pak Ahok," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, kepada awak media, Selasa (26/11).

(Baca: Kementerian BUMN: Target Ahok di Pertamina untuk Turunkan Impor BBM)

Arya pun mengatakan, pemerintah memiliki beberapa cara untuk menekan impor BBM, seperti dengan cara meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dan mempercepat pembangunan kilang minyak.

Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengeluarkan beberapa kebijakan baru demi menekan impor BBM. "Tunggu libur Desember, ada kebijakan bagaimana mengurangi bahan bakar impor," ujarnya.

 
Reporter: Verda Nano Setiawan