Ini Komposisi Saham Freeport Indonesia Setelah Divestasi

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
4/7/2018, 16.49 WIB

Presiden Joko Widodo telah memberikan target divestasi saham PT Freeport Indonesia harus rampung bulan ini. Setelah prosesnya rampung, Indonesia akan menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tambang mineral asal Amerika Serikat tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan Freeport Indonesia akan menjadi perusahaan patungan (joint venture) Indonesia dan Freeport-McMoRan. Saat ini PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama Freeport-McMoRan tengah membahas kesepakatan usaha bersama (Joint Venture Agreement).

“Jadi, Joint Venture Agreement itu untuk me-manage PT Freeport Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (4/7). (Baca: Pemerintah Sepakat Bentuk Perusahaan Patungan, Freeport Tetap Operator)

Rini mengatakan penandantanganan Joint Venture Agreement ini ditargetkan bisa dilakukan dalam dua pekan ke depan. Saat ini masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan pembahasannya, antara lain terkait perpajakan dan lingkungan hidup.

Pemerintah berharap dengan perjanjian usaha patungan ini, Freeport Indonesia bisa dikelola secara transparan dan profesional. Freeport-McMoran menginginkan tidak ada intervensi pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan patungan ini.

Setelah proses divestasinya rampung, Indonesia yang saat ini hanya memiliki kurang dari 10 persen saham Freeport Indonesia, akan bertambah menjadi 51 persen. Sementara, Freeport-McMoRan hanya memegang 49 persen. (Baca: Dua Pekan Lagi Rampung, Nilai Divestasi Freeport Hampir Rp 57 Triliun)

Saham Indonesia diwakili oleh Inalum. Induk usaha (holding) BUMN pertambangan ini juga menggandeng pemerintah daerah, tempat tambang Freeport Indonesia beroperasi. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua akan mendapat jatah saham sebesar 20 persen dari bagian saham Inalum di Freeport Indonesia.

Sebelumnya, Rini menjelaskan Inalum tengah membentuk perusahaan baru bersama BUMD Papua. "Nah, 51 persen saham Freeport akan dimasukkan ke perusahaan baru itu," katanya. Dengan begitu, Freeport Indonesia akan dimiliki oleh Freeport McMoRan dan perusahaan baru yang dibentuk Inalum bersama BUMD.

Meski tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas, pemerintah tetap mempercayakan Freeport McMoRan mengelola Freeport Indonesia. Ini merupakan salah satu kesepakatan divestasi yang dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Freeport-McMoran.

Meski begitu operasional tetap dipegang PT Freeport Indonesia. “Memang mereka mengatakan, oke lah kalian 51%, tapi kan anda tidak mengerti operasi. Itu kami setuju,” ujar Rini. (Baca: Valuasi Freeport Laporkan ke Jokowi, Dirut Inalum: Valuasinya Terbaik)