Maksimalkan Kapasitas Produksi, PT Smelting Tambah Pasokan dari Amman

Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Suasana pabrik pemurni tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6/2019)
20/6/2019, 22.25 WIB

PT Smelting menambah pasokan sebanyak 80 ribu ton konsentrat tembaga dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) miliknya di Gresik, Jawa Timur. Dengan demikian, total konsentrat yang akan dipasok dari Amman sebesar 100 ribu ton tahun ini.

Kenaikan ini sebagai upaya untuk memaksimalkan kapasitas produksi smelter yang sebesar 1,1 juta ton setahun. Dari jumlah tersebut, akan dihasilkan katoda tembaga sebesar 270 ribu ton. Selain dari Amman, perusahaan mendapatkan pasokan konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia.

Senior Manager Teknikal Eksternal PT Smelting Bouman Tiroi Situmurang menjelaskan penambahan pasokan dari Amman juga lantaran perusahaan tersebut hanya memasok 20 ribu ton tahun lalu. Penyebabnya, penghentian sementara pada mesin selama dua bulan untuk proses perawatan.

"Jadi tidak bisa maksimal, karena hanya beroperasi 11 bulan," kata Bouman di Gresik, Kamis (20/6).

(Baca: Amman Buka Peluang Gandeng Mitra Bangun Smelter di Sumbawa)

Ia menambahkan, konsentrat tembaga dari Amman penting lantaran konsentrat dari Freeport memiliki kadar limbah yang tinggi. "Limbah dari Freeport tinggi, jadi harus blending. Kami cari konsentrat yang bersih yaitu Amman," ujarnya.

Freeport masih menjadi pemasok utama konsentrat tembaga untuk smelter milik PT Smelting. Meski produksi Freeport turun tahun ini, namun konsentrat yang dipasok tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini, produksi Freeport diproyeksikan sebesar 1,2 juta ton. Jumlah tersebut separuh dari produksi tahun lalu yang mencapai 2,1 juta ton.

(Baca: Freeport Targetkan Konstruksi Smelter di Gresik Dimulai Tahun Depan)

Sebagian besar katoda tembaga produksi PT Smelting ditujukan untuk pasar ekspor. Rinciannya, sebesar 57% dikirimkan ke Thailand dan Vietnam. Sedangkan 43% diserap pasar domestik, tepatnya oleh tujuh perusahaan.

Adapun dari pengolahan katoda tembaga bisa dihasilkan produk samping, yakni asam sulfat, lumpur anoda, tembaga telurida, terak tembaga, dan gipsum.

(Baca: Pabrik Pemurnian Limbah Tambang Pertama RI Beroperasi Tahun Ini)

Smelter tembaga milik PT Smelting merupakan satu-satunya smelter tembaga di Indonesia. Adapun 60,5% saham PT Smelting dimiliki Mitsubishi Materi­al Corporation, sedangkan sisanya 9,5% dimiliki Mitsubishi Corporation Rtm Japan Ltd, dan 5% dipegang JX Nippon dan Metal Corporation Ltd