NIKEL: Berita Pelarangan Ekspor Nikel Indonesia - Harga Nikel Indonesia

Airlangga menilai persoalan tersebut merupakan bagian dari proses tawar-menawar antara Indonesia dan Uni Eropa.

Hingga 31 Oktober 2019, penerimaan bea masuk nikel telah mencapai Rp 1,1 triliun, dibandingkan sepanjang tahun lalu yang hanya Rp 659 miliar.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tak menjelaskan apa dasar aturan yang akan digunakan sebagai pegangan kesepakatan.

Larangan ekspor tetap diberlakukan kepada beberapa perusahaan yang diduga melanggar aturan kuota ekspor bijih nikel.

Tim investigasi masih mengevaluasi sekitar 30 perusahaan, fasilitas pemurnian (smelter), serta sejumlah kapal yang diduga melanggar ekspor.

Menteri ESDM bakal menentukan sanksi bagi perusahaan yang melanggar ketentuan ekspor setelah investigasi selesai.

Untuk meminimalisir pelanggaran, bea cukai akan rutin melakukan pengecekan dokumen ekspor nikel.

Luhut menyebut ekspor bijih nikel hampir tiga kali lebih tinggi dari kuota. Selain itu, ada pelanggaran kadar bijih nikel yang diekspor.

Kenaikan harga saham perusahaan tambang nikel berkisar 2 pesen hingga 6 persen pada sesi perdagangan pertama hari ini.

Kementerian ESDM mengevaluasi pembangunan smelter dan mengkaji kebijakan ekspor nikel ke depannya.

Selain mempercepat larangan ekspor dan mengatur harga jual bijih nikel kepada pabrik smelter, penjual dan pembeli akan saling melakukan ukur kadar dahulu.

Larangan ekspor bijih nikel merupakan amanat Undang-Undang Minerba. Pelaksanaanya molor lebih dari lima tahun.

Perusahaan asal Korea Selatan, LG Chemicals, ingin membangun pabrik baterai lithium di Indonesia bekerjasama dengan Tiongkok atau Jerman.

Tujuannya untuk mencapai keseimbangan harga agar komoditas mineral tersebut tidak terpukul.

Investor Tiongkok berencana berinvestasi membangun baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah.