Berita Miliarder Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Akhir Juli ini, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk, milik miliarder Eddy Sugianto, akan melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode ticker MAHA.

Indonesia masuk ke daftar 20 negara dengan jumlah miliarder terbanyak di dunia. Hal ini berdasarkan laporan Forbes bertajuk "The Countries with The Most Billionaires and Their Richest Citizens 2023"

Tongkat estafet kepemimpinan konglomerasi besar di Indonesia sudah mulai beralih ke generasi kedua dan ketiga penerusnya.

Shunsaku Sagami berhasil menjadi miliarder baru Jepang melalui perusahaannya, M&A Research Institute Holdings.

Investor dan pengembang real estat milik taipan Sukanto Tanoto, Pacific Eagle Real Estate, telah membeli Tanglin Mall di jantung Singapura.

Keluarga miliarder asal Indonesia baru saja membeli tiga rumah besar hingga S$ 206,7 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun di Nassim Road, Singapura.

Jumlah miliarder Rusia yang tercatat di Forbes mengalami peningkatan, dari sebelumnya 88 orang menjadi 110 orang.

Miliarder bidang digital tidak lagi merajai daftar orang terkaya versi Forbes pada tahun ini.

Suhail Bahwan merupakan miliarder sukses dari Oman. Lahir pada 1939, ia membangun kerajaan bisnis di bawah payung Suhail Bahwan Group.

Mengutip data Real Time Net Worth Forbes, kekayaan miliarder Michael Bloomberg mencapai US$ 94,5 miliar atau setara Rp 1.417,5 triliun. Ia berada di nomor tujuh orang terkaya dunia.

Miliader dunia kehilangan kekayaan mencapai US$ 2 triliun atau sekitar Rp 31.400 triliun sepanjang 2022. Kekayaan Elon Musk turun paling banyak.

Harta Low Tuck Kwong diperkirakan mencapai US$ 12,1 miliar atau sekitar Rp 188,55 triliun. Angkanya melesat dalam setahun terakhir seiring dengan kenaikan harga komoditas batu bara.

Sebanyak 22 taipan menunjukkan kenaikan kekayaan bersih. Lalu, ada pula wajah baru sebagai miliarder pada tahun ini. Siapa saja mereka?

Hukum di Indonesia tidak memperbolehkan warga negara asing secara resmi membeli pulau pribadi, namun hal itu disiasati.

Meskipun merugi, laba operasional perusahaan miliarder Warren Buffett itu masih mencatatkan kenaikan 20%.