LinkAja: Berita LinkAja Terkini - Info Link Aja Hari ini

WHO khawatir virus corona menular lewat partikel kecil dari mulut atau bersin pada uang kertas. DANA mencatat transaksi naik, sementara LinkAja tidak.

GoPay, OVO, LinkAja dan DANA menyatakan mulai mengurangi 'bakar uang. Namun Shopee masih menawarkan cashback hingga 60%.

OVO sudah mengirimkan surat ke Mendikbud Nadiem Makarim untuk bisa menyediakan layanan bayar SPP sekolah. LinkAja proses kerja sama dengan 45 sekolah.

Dua dompet digital asal Tiongkok akan menyasar wisatawan asal negeri panda yang melancong ke Indonesia.

LinkAja memperkuat layanan pembayaran yang berfokus pada kebutuhan sehari-hari. Namun, WeChat Pay menggandeng Bank CIMB Niaga dan BCA.

Asuransi Jiwasraya menjual produk perlindungan terkait demam berdarah di LinkAja. BUMN itu terbelit kasus likuiditas.

Pakar IT memperkirakan, penipuan lewat kode OTP atau call forward seperti yang menimpai Maia Estianty marak tahun ini.

Biaya transaksi 0,7% ditanggung mitra penjual. Sedangkan OVO, LinkAja, GoPay dan DANA berencana mengurangi 'bakar uang' mulai tahun ini.

Ada biaya 0,7% untuk transaksi dengan QRIS yang dibebankan kepada penjual.

Bertransaksi di mitra penjual GoPay, OVO, LinkAja, DANA, dan lainnya yang memakai QRIS bakal dikenakan biaya 0,7%.

Ahli IT menilai ada potensi standardisasi kode QR (QRIS) dimodifikasi. Hal ini perlu menjadi perhatian BI dan pelaku usaha.

Bertransaksi menggunakan standardisasi kode QR (QRIS) dikenakan biaya 0,7% mulai 2020. LinkAja dan GoPay mengatakan, sosialisasi QRIS dilakukan bertahap.

GoPay dan LinkAja tengah mendaftarkan mitra penjual untuk adopsi QRIS. Mulai tahun ini, bertransaksi menggunakan kode QR dikenakan biaya 0,7%.

Transaksi menggunakan kode QR GoPay hingga OVO dikenakan 0,7% mulai tahun depan. Impor barang minimal Rp 42 ribu lewat e-commerce juga dikenakan bea masuk.

Tahun ini ada sekitar 2.500 SPBU yang menerima pembayaran non-tunai. Pada 2020, jumlahnya ditarget naik dua kali lipat lebih.