Perumahan Rendah Emisi ‘Harta Karun’ Tersembunyi


Di tengah ancaman nyata perubahan iklim, sektor perumahan menjadi salah satu solusi yang paling strategis dalam upaya mengurangi jejak karbon di planet ini. Meskipun sektor ini memiliki potensi luar biasa, perumahan rendah emisi masih sering dipandang sebagai “harta karun” yang belum digali secara maksimal. Potensi tersebut tidak hanya memberikan manfaat besar bagi kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang “cuan” yang sangat menguntungkan, yang siap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan.
Ironisnya, meskipun kesadaran terhadap peluang ini semakin berkembang, banyak pihak yang masih enggan untuk menggalinya secara maksimal. Padahal, sektor perumahan rendah emisi, dengan segala potensinya, dapat menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih hijau dan sejahtera. Tidak hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
‘Harta Karun’ Tersembunyi
Perumahan rendah emisi tidak hanya menjadi solusi untuk krisis iklim, tetapi juga membuka peluang bisnis yang besar. Tren global menunjukkan bahwa permintaan terhadap properti ramah lingkungan semakin pesat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan. Konsumen kini lebih memilih hunian yang efisien energi dan rendah emisi sepanjang masa pakainya. Inovasi material dan teknologi efisiensi energi juga semakin diminati, seperti batako dari limbah plastik ataupun atap dengan panel surya, membuka pasar baru.
Menurut World Economic Forum, revolusi bangunan hijau diperkirakan dapat membuka peluang pasar global yang sangat besar, dengan nilai mencapai US$1,8 triliun pada 2030. Hal ini menunjukkan betapa signifikan pertumbuhan sektor bangunan hijau yang didorong oleh permintaan akan solusi ramah lingkungan. Inovasi-inovasi ini menciptakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan bagi pengusaha dan sektor properti.
Salah satu contoh nyatanya adalah sektor pembiayaan hijau. Produk seperti KPR Hijau kini semakin mempermudah masyarakat untuk membeli rumah ramah lingkungan. Bank BTN, misalnya, berkomitmen untuk membiayai 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029, dengan menggunakan material rumah ramah lingkungan rendah emisi. Kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan material ramah lingkungan dan teknologi efisiensi energi dalam proyek perumahan semakin membuka peluang bagi para pengembang.
Program Tiga Juta Rumah juga memberikan potensi pasar luar biasa bagi rumah ramah lingkungan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Di tingkat global, negara-negara maju telah lama mengadopsi kebijakan ramah lingkungan. Kini, Indonesia juga mulai menggulirkan kebijakan pro-lingkungan yang mendukung proyek perumahan rendah emisi.
Maksimalkan Potensi Bisnis
Sektor perumahan rendah emisi memiliki potensi besar untuk mengatasi krisis iklim dan menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan material ramah lingkungan dan kurangnya kesadaran, langkah nyata dari lembaga keuangan dan sektor swasta sudah menunjukkan bahwa solusi untuk mengembangkan perumahan rendah emisi sudah di depan mata.
Bank BTN telah menjadi contoh konkret dari komitmen sektor keuangan dalam mendukung perumahan rendah emisi. Pada 2024, BTN meluncurkan proyek pembangunan rumah rendah emisi pertama mereka di Bekasi. Dalam tahun pertama proyek tersebut, BTN telah berhasil membiayai 1.200 unit rumah yang menggunakan minimal 10% material ramah lingkungan, seperti batako dari limbah plastik daur ulang dan paving block yang juga terbuat dari sampah plastik. Selain itu, BTN berkomitmen membangun 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029 dengan target 30% material yang digunakan berasal dari bahan ramah lingkungan.
Langkah nyata BTN ini menunjukkan bahwa rumah rendah emisi tidak hanya untuk segmen pasar tertentu, tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Inisiatif ini membuka peluang besar bagi pengembang, lembaga keuangan, dan sektor swasta lainnya untuk berkontribusi dalam menciptakan perumahan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Untuk memaksimalkan potensi sektor perumahan rendah emisi, beberapa aspek perlu diperhatikan. Salah satunya adalah pengembangan material ramah lingkungan yang dapat memenuhi standar pembangunan berkelanjutan. Pasar material ramah lingkungan di Indonesia masih terbatas, meskipun permintaannya terus berkembang seiring dengan bertumbuhnya proyek-proyek perumahan rendah emisi. Inovasi dalam material dan teknologi efisiensi energi, seperti batako yang terbuat dari limbah plastik atau atap dengan panel surya terintegrasi, kini semakin diminati dan menciptakan pasar baru bagi industri properti.
Selain itu, sektor pembiayaan hijau juga menjadi kunci dalam mendorong perkembangan perumahan rendah emisi. Lembaga keuangan yang menawarkan produk pembiayaan hijau, seperti kredit perumahan hijau atau green bonds, mempermudah pengembang dalam mendapatkan pendanaan yang diperlukan untuk proyek ramah lingkungan mereka. Bank yang berkomitmen untuk mendukung pembiayaan rumah rendah emisi, telah menunjukkan bahwa sektor ini sangat menguntungkan dan berpotensi besar. Produk pembiayaan hijau memberikan peluang bagi pengusaha untuk lebih terlibat dalam sektor properti ramah lingkungan.
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan, serta pengembangan material ramah lingkungan yang semakin efisien dan terjangkau, sektor perumahan rendah emisi di Indonesia dapat berkembang pesat. Hal ini tidak hanya memberikan solusi bagi krisis iklim, tetapi juga membuka peluang bisnis dengan “cuan” bagus.
Menggali ‘Harta Karun’
Sektor perumahan rendah emisi adalah “harta karun” yang masih tersembunyi, namun potensinya sangat besar. Meskipun tantangan seperti kurangnya kesadaran, keterbatasan pembiayaan, dan infrastruktur yang belum memadai masih menjadi hambatan, peluang yang ditawarkan oleh sektor ini sungguh sangat besar. Perumahan rendah emisi bukan hanya solusi untuk krisis iklim, tetapi juga merupakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan, yang dapat menciptakan perekonomian hijau yang berkelanjutan di masa depan.
Untuk mewujudkan potensi besar ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kebijakan yang mendukung pembangunan perumahan ramah lingkungan, seperti insentif untuk penggunaan material ramah lingkungan dan pengembangan teknologi efisiensi energi, harus diperkuat. Selain itu, sektor pembiayaan hijau perlu diperluas untuk memastikan pengembang dapat mengakses pendanaan yang diperlukan.
Ini adalah saat yang tepat untuk menggali “harta karun” yang tersembunyi ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil – baik itu inovasi dalam material bangunan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, atau pengembangan produk pembiayaan hijau – akan membawa kita lebih dekat pada masa depan yang lebih hijau dan sejahtera. Perumahan rendah emisi bukan hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita.
Saatnya untuk melakukan transformasi. Tak ada lagi waktu untuk penundaan. Pemerintah, pelaku industri, dan seluruh masyarakat harus bersatu dalam momentum besar ini untuk menggali potensi luar biasa yang ditawarkan sektor perumahan rendah emisi. Ini bukan sekadar pilihan; ini adalah tanggung jawab kita untuk menyelamatkan bumi dan membangun masa depan yang lebih hijau, lebih berkelanjutan, dan lebih sejahtera.
Perumahan rendah emisi bukan hanya jawaban untuk krisis lingkungan yang kita hadapi, tetapi juga peluang emas yang menjanjikan keuntungan jangka panjang. Setiap langkah yang kita ambil sekarang akan menjadi warisan berharga untuk generasi mendatang. Waktu untuk bertindak adalah sekarang. Setiap detik yang terlewat adalah kesempatan hilang untuk menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.