Sri Mulyani Ungkap Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Ada Apa?


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa jumlah pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah berkurang hampir 1.000 orang sebagai bagian dari kebijakan negative growth.
Meski demikian, beban kerja kementerian justru meningkat seiring membesarnya peran dan volume pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Jumlah sumber daya manusia Kemenkeu turun hampir mendekati 1.000 orang, meskipun tugasnya dan volume APBN justru naik,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (22/7).
Penurunan SDM sebesar 979 pegawai atau 1,26% ini diimbangi dengan pemanfaatan teknologi digital. Kemenkeu telah mengembangkan berbagai aplikasi untuk mendukung operasional internal, seperti sistem perjalanan dinas elektronik (e-Perjadin), manajemen SDM, hingga aplikasi digitalisasi produk hukum.
Selain itu, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa Kemenkeu telah menjalankan sejumlah program strategis yang berkontribusi pada kinerja positif kementerian.
Di antaranya, pembiayaan kepada lebih dari 2,2 juta pelaku usaha mikro melalui program UMi, penyediaan 2.020 beasiswa untuk dokter spesialis, serta pengembangan Super Apps Kemenkeu.
Perkuat Kebijakan Fiskal
Kemenkeu juga terus memperkuat kebijakan fiskal melalui penyusunan UU APBN 2025, reformasi sektor keuangan, dan penyelenggaraan International Tax Forum (ITF).
Penguatan penerimaan negara dilakukan lewat pengoperasian National Logistic Ecosystem (NLE) di 53 pelabuhan laut dan tujuh bandara, serta pelaksanaan joint program penerimaan negara dengan capaian Rp2,62 triliun.
Reformasi perpajakan melalui implementasi UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) juga berhasil mendorong peningkatan rasio perpajakan menjadi 12,70%.
Di sisi belanja, Kemenkeu mendampingi lebih dari 2.000 BUMDes dan BUMDesma serta mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk percepatan pembangunan wilayah tertentu.
Sementara dalam pengelolaan kekayaan negara, fokus diarahkan pada penyelesaian dan pemulihan hak tagih atas 1.035 aset eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja keuangan tahun 2024 menunjukkan tren positif. Pendapatan operasional Kemenkeu tercatat tumbuh 2,87% mencapai Rp2.162,5 triliun dan menghasilkan surplus 1,87%.