Rupiah Menguat, BI Tetap Intervensi Pasar dan Kerek Suku Bunga

Image title
14 September 2018, 17:19
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) melanjutkan intervensi salah satunya dengan mengontrol pergerakan 7-day (Reverse) Repo Rate. Langkah ini untuk merespons fluktuasi kurs rupiah serta tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate.

Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan menunjukkan penguatan. Tapi BI akan melanjutkan intervensinya untuk menjaga kestabilan kurs mengingat bayang-bayang gejolak perekonomian global belum usai.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.795 per dolar AS pada Jumat (14/9). Angka ini menguat 0,30% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Kamis (13/9). Pergerakan rupiah hari ini terpantau di kisaran Rp 14.777 - Rp 14.844 per dolar AS.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pihaknya tetap melakukan kombinasi kebijakan. Selain melalui suku bunga acuan dilakukan pula intervensi ganda di pasar valuta asing maupun surat berharga.

"Kami kombinasi, artinya kami memainkan suku bunga dan (lakukan) dual intervensi. Jadi kalau kami masih intervensi artinya memang nilai tukar masih belum stabil," kata dia, di Jakarta, Jumat (14/9). (Baca juga: Pelemahan Rupiah Dinilai akan Mengerek Utang Pemerintah

Kenaikan suku bunga acuan BI 7-day (Reverse) Repo Rate dilakukan sebagai adaptasi terhadap perkembagan global khususnya tren kenaikan Fed Fund Rate. Selain itu, eskalasi tensi perang dagang Paman Sam vs Tiongkok juga menjadi pertimbangan.

"Kemudian permasalahan di emerging markets juga. Krisis di Turki dan Argentina merupakan bagian yang kami amati terus," uja Dody.

Bank sentral menilai, ekonomi global berpotensi semakin bergejolak karena valuta sejumlah negara berkembang rentan terseret arus depresiasi. Dampaknya adalah terjadi arus keluar dana asing (capital outflows) di negara tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...