Pasar Khawatir BI Bakal Pangkas Bunga, Rupiah Melemah

Agustiyanti
6 Maret 2020, 16:30
the fed, bunga as, bunga acuan bi, rupiah
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah melemah 0,48% ke posisi Rp 14.242 per dolar AS.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah melemah 0,48% ke posisi 14.242 per dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah seiring kekhawatiran pasar terkait kemungkinan Bank Indonesia meniru langkah Bank Sentral AS menurunkan suku bunga.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR yang dipublikasikan BI pukul 10.00 WIB turut menempatkan rupiah melemah dari posisi kemarin 14.168 per dolar AS ke posisi 14.267 per dolar AS.

Sejumlah mata uang utama Asia juga melemah terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, won Korea Selatan melemah 0,93%, rupee India 0,38%, dolar Taiwan 0,25%, peso Filipina 0,14%.

Sementara itu, yuan Tiongkok menguat 0,04%, baht Thailand 0,41%, dolar Singapura dan Hong kong masing-masing 0,16% dan 0,02%, serta yen Jepang 0,38%.

(Baca: Kerugian Ekonomi akibat Virus Corona Berpotensi Capai Rp 4.962 Triliun)

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menilai rupiah bergerak melemah hari ini lantaran investor khawatir BI akan meniru langkah The Fed menurunkan bunga.

"Pasar mengantisipasi BI akan ikut memangkas suku bunga dalam upaya membendung ekonomi dari dampak virus corona," ujar Lukman kepada Katadata.co.id.

The Fed pada Selasa (3/3) waktu setempat tiba-tiba memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps. Ini adalah penurunan suku bunga pertama di luar pertemuan rutin bank Sentral AS sejak puncak krisis keuangan 2008.

Gubernur Fed Jerome Powell menegaskan bahwa ekonomi AS tetap kuat, tetapi penyebaran virus corona telah menyebabkan perubahan pada prospek pertumbuhan ekonomi. Fed memutuskan untuk menurunkan bunga acuan 50 bps menjadi di antara 1% hingga 1,25%.

"Virus dan langkah-langkah yang diambil untuk menahannya pasti akan membebani aktivitas ekonomi, baik di dalam maupun luar AS untuk beberapa waktu," kata Powell.

Langkah The Fed telah ditiru oleh Bank Sentral Kanada dan Otoritas Moneter Hong Kong. Sementara sejumlah bank sentral lain diperkirakan bakal mengambil langkah serupa.

Lukman memperkirakan rupiah masih akan tertekan pada perdagangan pekan depan. Adapun rapat dewan gubernur BI sesuai jadwal akan digelar pada 19-20 Maret 2022.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...