Investor Minta Bunga Tinggi, Pertamina Tunda Obligasi US$ 2 Miliar

Image title
26 Oktober 2018, 20:33
TBBM Pertamina Maumere
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

PT Pertamina (Persero) menunda penerbitan obligasi global senilai lebih dari US$ 2 miliar atau lebih dari Rp 30 triliun. Kondisi pasar keuangan yang masih volatile dan permintaan bunga yang tinggi dari investor menjadi alasan perusahaan untuk menunda aksi korporasi tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Pertamina dalam proses menawarkan obligasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) kepada investor internasional di AS dan Eropa. Obligasi global tersebut rencananya diterbitkan dalam dua tenor.

Pertama, surat utang yang akan jatuh tempo 2021 senilai US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun dengan kupon 5,25%. Kedua, surat utang yang akan jatuh tempo 2022 dengan nilai pokok US$ 1,24 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun dengan kupon 4,875%. Dana hasil penerbitan obligasi global itu akan digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang Pertamina di sektor hulu minyak dan gas (migas), serta panas bumi.

Sayangnya, dalam penawaran tersebut investor global meminta kupon yang lebih tinggi. Berdasarkan data Bloomberg, dalam setahun terakhir imbal hasil obligasi dolar Pertamina tenor 10 tahun terus melambung dari 3,85% menjadi 5,63%.

(Baca: Pemerintah dan 3 BUMN Kakap Tawarkan Obligasi Global Rp 165 Triliun)

Sumber Katadata.co.id di pemerintahan mengatakan, keputusan Pertamina untuk menunda penerbitan obligasi global ini sangat rasional. "Pasar global sangat volatile pada Kamis kemarin. Kalau dipaksakan, bisa-bisa Pertamina harus membayar bunga lebih tinggi daripada bunga obligasi global PLN," ujar sumber tersebut.

Sebagai gambaran, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru-baru ini menerbitkan obligasi global dalam dolar AS dan euro senilai total US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun. PLN menerbitkan global bond tersebut dalam tiga seri. Seri pertama memiliki nilai pokok US$ 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan dan tingkat bunga 5,375%. Seri kedua dengan nilai pokok US$ 500 juta dan tenor 30 tahun 3 bulan memberikan kupon 6,25%. Adapun seri ketiga dengan nilai pokok 500 juta euro memiliki tenor 7 tahun dan bunga 2,875%.

VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito membenarkan kabar penundaan penerbitan global bond tersebut. "Iya, ditunda sampai pasar bagus," kata Adiatma kepada Katadata.co.id. Lebih lanjut, ia mengatakan, direksi Pertamina belum pulang dari roadshow yang diselenggarakan di London, Inggris. Pertimbangan yang diambil oleh manajemen Pertamina semata-mata karena kondisi pasar yang kurang mendukung.

(Baca: Pertamina Berencana Terbitkan Obligasi Valas Sebelum Akhir Tahun)

Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...