KATADATA - Langkah Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk membenahi bisnis migas di Tanah Air terus berlanjut. Pekan ini, misalnya, Tim bertemu dengan Direktur Utama PT Pertamina Energi Trading Ltd (Petral), perusahaan yang kerap dituding sebagai tempat bermainnya para mafia migas.
Salah satu tujuan pembenahan bisnis migas memang untuk menekan dan mempersempit ruang gerak mafia migas. Jalur produksi dan pengadaan bahan bakar minyak (BBM) yang panjang dan tidak transparan memang menjadi celah bagi bercokolnya para pemburu rente migas.
Kegiatan mafia menyempal dalam rangkaian kegiatan industri migas mulai dari hulu hingga hilir. Di jalur distribusi, mafia mengambil keuntungan lewat penyelundupan. Di level kebijakan, mereka melekat ke para pejabat atau politisi pengambil keputusan. Terhambatnya pembangunan kilang minyak di Indonesia, misalnya, juga disebut-sebut berkat bisikan mafia migas. Kegiatan mafia juga diduga sampai pada permainan alokasi dan harga subsidi.
Tak heran bila sebulan setelah pelantikannya, Presiden Joko membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk membereskan sistem binis migas nasional. Menteri ESDM Sudirman Said meyakini bahwa mafia ini bekerja memanfaatkan kelemahan sistem. Maka untuk melemahkannya, harus dilawan dengan membangun sistem yang kuat.