KATADATA ? Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 3 (2015-2019) menunjukkan keseriusan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan di biadng pembangunan infrastruktur. Berbagai insentif dan kemudahan diberikan pada kementerian dan BUMN termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPu-Pera). 

Posisi pinjaman KemenPU-Pera per akhir Januari sebesar US$ 4,6 miliar, atau sekitar Rp 60 triliun. Nilai tersebut masih akan ditingkatkan sebab dana yang diperlukan mencapai US$ 15 - 23 miliar. Alokasi dana selain berasal dari anggaran negara juga berasal dari berbagai pinjaman lembaga keuangan internasional. 

Saat ini, Jepang (JICA) merupakan kreditur terbesar dengan nilai US$ 1.44 miliar. Pinjaman sebesar itu akan digunakan untuk pengerjaan 18 proyek, antara lain MRT, pelabuhan, dan pembangkit listrik.

Sementara itu pinjaman dari Cina sudah terealisasi hingga 91,2 dari komitmen $ 399,7 juta, walau realisasi proyek masih berada di bawah 50 persen. Proyek yang dibangun berupa jembatan dan waduk untuk mendukung program swasembada pangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Leafy Anjangi