PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero telah berkomitmen untuk menerangi Nusantara melalui berbagai program strategis seperti program 35.000 MW, listrik desa, dan pengembangan energi baru terbarukan. Penambahan infrastruktur kelistrikan dilakukan untuk memberikan pelayanan prima dalam menyalurkan listrik ke seluruh Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berbagai upaya ini telah membuahkan hasil, antara lain bertambahnya pasokan listrik sehingga seluruh sistem kelistrikan saat ini dalam kondisi surplus. Dengan surplus daya, PLN berhasil meningkat rasio elektrifikasi nasional menjadi 92,8 persen pada Juni 2017. Hal ini sejalan pula dengan peningkatan jumlah pelanggan dan daya tersambung ke masyarakat.
Selain meningkatkan pembangunan infrastruktur, selama semester I-2017 PLN juga mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Pendapatan usaha, laba usaha, dan investasi perusahaan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun untuk meningkatkan kemampuan pendanaan, PLN melakukan revaluasi aset yang membuat rasio utang terhadap modal semakin membaik. Upaya ini sejalan dengan kebutuhan pendanaan yang besar untuk membiayai pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Sementara untuk meringankan beban pelanggan, sepanjang semester I-2017, PLN berhasil menahan kenaikan tarif listrik non-subsidi. Di tengah perubahan asumsi makro serta kenaikan harga gas dan batubara, perusahaan justru dapat menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) ketenagalistrikan. Pengurangan penggunaan BBM dalam bauran energi pembangkit dan efisiensi operasional menjadi strategi PLN untuk menurunkan nilai BPP.
Meski tarif listrik tidak naik, kontribusi PLN kepada pemerintah justru meningkat. Ini terlihat dari nilai pajak dan dividen perusahaan bertambah. Selain itu, perusahaan juga berhasil melakukan penghematan subsidi dengan menerapkan subsidi tepat sasaran dan berkeadilan. Sejak 1 Januari 2017, hanya pelanggan rumah tangga 900 VA golongan miskin dan tidak mampu yang memperoleh subsidi. Sementara seluruh pelanggan rumah tangga 450 VA tetap diberikan subsidi.