Gara-gara wabah virus corona (Covid-19), pemerintah menghentikan penerbangan langsung maupun transit dari Tiongkok. Langkah ini diperkirakan mempengaruhi kinerja pariwisata Indonesia yang tahun ini ditargetkan meraup devisa US$ 19-21 miliar. Persoalannya, wisatawan Tiongkok merupakan yang terbesar kedua setelah Malaysia yang rajin berlibur di Indonesia.
(Baca: Dampak Corona terhadap Ekonomi Indonesia)
Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif Wishnutama menyebutkan, Indonesia berpotensi kehilangan devisa hingga US$ 4 miliar jika rute penerbangan Tiongkok ditutup selama setahun. Hitung-hitungan tersebut berasal dari perkiraan kunjungan turis Tiongkok sebanyak 2 juta kali dalam setahun.
(Baca: Wabah Corona Ancam Ekonomi RI, Jokowi Minta Menteri Percepat Belanja)
Pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk mengantisipasi penurunan kinerja pariwisata. Pertama, mendorong wisatawan domestik. Kedua, mengalihkan rute penerbangan Tiongkok menjadi rute dalam negeri. Ketiga, mempromosikan alternatif tujuan pariwisata.