Semua Platform Media Sosial Disalahgunakan Menyebar Kebohongan

KATADATA/JOSHUA SIRINGO RINGO
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Redaksi
31/1/2020, 18.00 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menandatangani RUU Perlindungan Data Pribadi. Ada sanksi atas penyalahgunaan data pribadi, dengan ancaman pidana penjara tujuh tahun atau denda maksimum Rp 70 miliar. Apakah ini cukup membuat perusahaan seperti Facebook berhenti menyalahgunakan data pengguna?

Sebenarnya apa yang terjadi Indonesia sangat menarik karena telah mengambil langkah serupa dan mempelopori peraturan yang berpusat pada data pribadi karena Amerika bahkan belum memiliki hukum semacam ini sama sekali.

Namun, hal itu sedikit mengkhawatirkan saya karena hal ini, ide bahwa hukuman kurungan bisa digunakan pada orang yang menyalahgunakan data pribadi orang lain, dibuat untuk menimbulkan efek jera. Saya ingin memastikan bahwa hukum semacam ini tidak menyasar orang yang ingin berbuat kebaikan, jurnalis, atau LSM sebelum menentukan bahwa hukum terebut baik atau tidak. Harus ada keseimbangan hak dalam penggunaan hukum tersebut. Jadi, saya sangat berharap bahwa hal ini adalah hasil legislasi yang baik dan postitif dan tidak akan digunakan secara otoritatif kepada lawan politik, misalnya.

Investigasi terhadap Cambridge Analytica juga dimungkinkan karena peran para whistleblowers: Christopher Wylie dan Brittany Kaiser. Apakah Anda berharap semakin banyak orang yang mau berbicara soal penyalahgunaan data?

Saya berharap begitu. Saya terutama berharap untuk orang-orang yang bekerja di Facebook, Google, Amazon, dan semua perusahaan Silicon Valley lainnya. Saya berharap akan ada lebih banyak dari mereka yang bersedia maju dan berbicara karena perusahaan-perusahaan tersebut sangat kuat dan mereka sangat tertutup.

Kami bergantung pada orang-orang dalam, orang-orang yang memiliki hati nurani, dan siap untuk datang dan berbicara dengan wartawan. Jika ada orang di luar sana yang bermasalah dengan hal-hal yang mereka lihat, saya mendorong mereka untuk maju. Sangat sulit menjadi pelapor, tetapi ini merupakan fungsi dan peran yang sangat penting bagi masyarakat.

Carole Cadwalldr (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

The Observer mengungkapkan Cambridge Analytica menyalahgunakan 87 juta profil Facebook di seluruh dunia. Jika dikategorikan, pengguna Facebook mana yang paling rapuh sehingga datanya rentan disalahgunakan?

Saya tidak yakin. Saya pikir penelitian tentang ini bervariasi. Saya pikir ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa semua pengguna sekarang rentan terpapar oleh berita palsu dan tidak menyadari bahwa berita tersebut palsu. Tetapi kemudian, Anda akan menyadari bahwa begitu banyak anak muda mengakses internet dan mungkin tidak memiliki literasi media tradisional, mereka kadang-kadang lebih rentan.

Tetapi saya pikir kita semua rentan karena sangat sulit mengetahui dari mana datangnya segala berita, atau mengetahui apakah Anda mendapat berita dengan bukti yang kuat dan benar atau tidak. Kita juga berisiko menjadi sasaran dalam berbagai cara, dan dengan hal-hal yang didasarkan pada data pribadi kita yang mungkin benar-benar sangat pribadi bagi kita. Jadi saya pikir kita semua berisiko. Itu pertanyaan yang sangat bagus dan saya pikir kita mungkin tidak menyadarinya sepanjang waktu. Itu masalahnya.

Selain sebagai jurnalis, Anda seorang penulis. Apakah ada rencana menerbitkan buku dalam waktu dekat?

Saya ingin sekali menulis buku. Saya sangat fokus pada jurnalisme dan apa yang terjadi di Inggris saat ini. Jika ada waktu, saya ingin duduk dan menulis cerita panjang. Saya harap, saya bisa menerbitkan buku tahun ini.